Cimandaway, Air Terjun Cantik & Tertinggi di Cilacap

curugDETIK.COM, CILACAP (8/11/2016) | Siapa sangka di Cilacap ada air terjun yang amat indah. Air terjun Cimendaway, air terjun tertinggi di Cilacap! Cocok untuk liburan segar bareng keluarga. Malam itu pukul 21:00 Wib, tanggal 4 November 2016 lalu, ketika kereta KA Serayu mulai berjalan dari Stasiun Pasar Senen menuju pemberhentian kami di Stasiun Banjar. Saya sedang berbincang dengan kekasih saya, mengenai tempat-tempat mana saja yang akan kita kunjungi sesampainya di kampung halamannya.

Di kecamatan Dayeuhluhur, kota Cilacap di propinsi Jawa Tengah. Mengantar pulang ke kampungnya adalah kado yang saya berikan di hari ulang tahunnya. Hari makin malam dan kereta makin melaju kencang, kami memutuskan untuk tidur selama dalam perjalanan untuk mempersingkat waktu.

Paginya pada pukul 04:30 Wib kami sudah tiba di Stasiun Banjar. Tak lama kami dijemput oleh Bapaknya. Kami pun langsung bergegas menuju kediamaannya. Sedikit saya bercerita tentang kecamatan Dayeuhluhur. Dayeuhluhur adalah sebuah kecamatan keturunan Tatar Pasundan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.

Dayeuhluhur adalah salah satu kecamatan yang ada di Cilacap yang mengamalkan budaya Sunda. Sampai sekarang belum didapat keterangan yang pasti sejak kapan Kec Dayeuhluhur ini didominasi oleh masyarakat Sunda. Kuatnya tradisi Sunda di Kecamatan Dayeuluhur ditandai dengan bahasa daerah yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Sunda dan karena seringnya interakasi dengan warga yang ada di Jawa Barat.

Untuk masalah interaksi dengan daerah di luar Dayeuhluhur, warga kebanyakan berinteraksi dengan warga Jawa Barat, hal ini dikarenakan masalah ekonomi. Warga Dayeuhluhur memiliki ketergantungan terhadap Kota Banjar dalam masalah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Sebagai contoh, apabila warga menjual hasil bumi seperti padi, kelapa, pisang, buah-buahan, dll. 95% akan dijual ke Jawa Barat. Hal ini dipermudah dengan dekatnya akses dari Dayeuhluhur ke Kota Banjar yang cukup ditempuh 15 menit (dari Panulisan) dibandingkan jarak Dayeuhluhur ke Majenang yang bisa memakan waktu sekitar 1 jam.

Setelah perjalanan 45 menit melalui jalur darat, kami pun telah sampai di kecamatan Dayeuhluhur. Di mana di awal perjalanan masuk gerbang Kecamatan Dayeuhluhur jalan-jalan di dominasi oleh kebun karet milik PTPN.

Jalan yang berkelok-kelok nan dinamis memberikan kesan tersendiri untuk saya ditambah lagi hamparan sawah dan kebun-kebun warga yang hijau membentang luas menyegarkan pandangan mata. Masyarakat yang ramah serta senyum khas anak-anak kecil yang bermain di sekitaran SD dekat kecamatan makin menambah kesan ramah. Membuat saya semakin betah di Dayeuhluhur.

Setelah berbincang-bincang sebentar sambil menyantap sarapan. Kita pun sepakat untuk pergi ke air terjun Cimendaway di daerah datar, kecamatan Dayeuhluhur setelah tidur siang. Desa Datar berada di perbukitan dan berada di antara dua aliran sungai yang mengairi areal pesawahan desa ini, yaitu Sungai Cikawalon dan Sungai Cidayeuh. Di sungai Cikawalon inilah berada Hutan Wisata Curug Cimandaway, yang merupakan air terjun terindah di Cilacap. Setitik surga yang tersembunyi di Cilacap.

Sekilas tentang curug Cimandaway. Curug Cimandaway yang berada di perkebunan karet milik Perhutani Banyumas Barat ini, memiliki lima tingkatan dengan total ketinggian sekitar 100 meter tetapi yang terlihat jelas hanya 75 meter. Curug ini merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Cilacap.

Keunikan curug atau air terjun ini adalah sumber airnya berasal dari Sungai Singaraja dan airnya jatuh ke Sungai Cikawalon yang berada di bawahnya, kalau momennya pas kalian akan melihat pancaran pelangi di bawah air terjunnya. Biaya masuk cukup membayar Rp 4.000 sudah bisa menikmati setitik surga di Cilacap. Bisa menghilangkan penat dan stress yang menumpuk setelah lelah bekerja di kota.

Sebagai kata penutup, kalian boleh pergi kemana saja di Indonesia. Asal jangan merusak dan mengotori alam sekitar. Jaga kelestariannya agar anak cucu kita bisa menikmatinya kelak. Buang sampah pada tempatnya dan jaga kearifan masyarakat lokal. saya pasti akan sangat merindukan tempat ini, dan semoga Cilacap makin bercahaya. Salam Lestari!

Tanggal : 8 November 2016
Sumber : Detik.com