Digembleng Kopaska, Lanal Malang Latih Tim SAR Laut Selatan

BERITAJATIM.COM, MALANG (2/6/2016) | Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Malang mendidik 90 tenaga Search and Rescue (SAR).
Puluhan peserta SAR dari Perhutani Malang, Lembaga Masyarakat Desa dan Hutan (LMDH) serta masyarakat umum tersebut, dibekali sejumlah teknis khusus menyelamatkan korban atas sejumlah tragedi yang berada di pesisir pantai Malang Selatan.
Bertempat di Pantai Ungapan, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, sebanyak 90 Tim SAR di gembleng fisik selama satu pekan. Dalam materi yang diberikan, peserta dilatih langsung anggota Komando Pasukan Katak (KOPASKA) TNI AL di bawah naungan Lanal Malang.
Dalam acara penutupan SAR Laut Selatan, Kamis (2/6/2016) siang ini, simulasi kecakapan personel SAR mulai dari teknik mountering hutan dan gunung dipraktekkan secara langsung.
Peserta juga menampilkan cara menyelamatkan korban di tengah laut. Dalam prakteknya, kapal yang ditumpangi regu penyelamat terbalik usai dihantam ombak besar. Hadangan dan rintangan alam yang cukup berat tersebut sebisa mungkin harus dihadapi regu penyelamat.
Setelah berjibaku dengan ganasnya ombak Laut Selatan, regu penyelamat akhirnya berhasil mengevakuasi korban dengan selamat.
Adegan menegangkan dengan resiko tinggi itu disaksikan langsung Komandan Lanal Malang, Kolonel Laut (E) Gendut Sugiono, Kepala KPH Malang dan jajaranya, Muspida Kabupaten Malang dan para undangan.
“Pelatih SAR kita datangkan dari orang-orang ahli di bidangnya, termasuk dari anggota Kopaska yang kita miliki. Karena pelatihan SAR ini tugas pokok dari TNI AL,” terang Kolonel Gendut Sugiono.
Menurutnya, TNI AL siap mewujudkan program pemerintah yakni Indonesia menjadi poros maritim dunia. Salah satunya, dengan memberikan pelatihan sekaligus bekal pada personel SAR Laut Selatan Malang agar lebih terampil dalam mendukung program pemerintah.
“Apa yang kita lakukan hari ini dengan memberikan latihan ilmu SAR, untuk mendukung Indonesia sebagai poros maritime dunia. Pantai harus aman dan lancar. Sehingga bisa meningkatkan potensi pariwisata di Laut Selatan,” paparnya.
Ia melanjutkan, potensi wisata pantai yang belum tersentuh secara maksimal oleh pemerintah daerah saat ini harus terus di tingkatkan. Situasi personel SAR, harus tetap sigap dan cekatan.
Personel SAR Laut Selatan Malang, harus terampil dan memahami betul kondisi laut di wilayahnya. Karena setiap detik, kondisi laut tidak sama serta berubah-rubah.
“Sejumlah materi yang kita berikan adalah, pembekalan mountering pada personel SAR. Mereka kita latih bagaimana caranya menolong korban di hutan, laut, gunung dengan menggunakan alat sekadarnya. Sementara di tengah laut, kita upayakan personel SAR mampu menggunakan kapal dan perahu saat dihadang ombak besar,” bebernya.
Pelatihan SAR ini diberikan langsung oleh Lanal Malang lebih dari satu pekan. Selain bertahan hidup di hutan dengan memanfaatkan kondisi lingkungan, para personel SAR juga diajar cara bertahan hidup dari ganasnya alam, baik di gunung, hutan, dan laut lepas.
Sementara itu, Wakil Administrasi KPH Malang, Saiful NA menambahkan, obyek wisata di pesisir Malang Selatan yang membujur dari garis pantai bagian timur hingga ke barat berjumlah 16 titik. Setiap obyek wisata Laut Malang Selatan ini, dijaga 6 orang pengawas pantai.
“Setiap hari tugas mereka juga mengawasi pantai. Bila ada wisatawan, pengawas pantai harus fokus ketika terjadi kondisi darurat dan mengancam keselamatan pengunjung pantai,” pungkasnya. [air/yog]
Tanggal : 2 Juni 2016
Sumber  : beritajatim.com