JAKARTA, PERHUTANI (12/3) | Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar Bersama Gubernur Banten, Rano Karno menandatagani Memorandum Of Understanding (MoU) tentang Pemanfatan Lahan hutan sekaligus mencanangkan panen raya Padi Gogo dan Gerakan Tanam Jagung Hibrida dan Kedelai Petak 57 d Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibinbin Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cikeusik Perhutani Banten, Desa Cibaliung Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang. Sabtu.
Turut hadir dalam acara tersebut Forum Pimpinan Daerah Propinsi Banten yang juga sebagai Wakil Kapolda Propinsi Banten, Setda Propinsi Banten, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Muspida Kab Pandeglang, Kepala Dinas se-Propinsi Banten, para penyuluh Pertanian dan seluruh LMDH Kabupaten Lebak.
Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa Perum Perhutani mendapat mandat dari Pemerintah untuk mendukung program kedaulatan pangan. “Perum Perhutani diminta untuk lebih mengoptimalkan lahan kawasan hutan untuk meningkatkan produktivitas pangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan” tegasnya.
Selanjutnya Mustoha menambahkan bahwa Tahun 2016 Perum Perhutani mengalokasikan kawasan hutan untuk tanaman pangan khususnya padi seluas 15.364 Ha dan Jagung 193.820 Ha.Satu hal yang menjadi usulan Direktur Utama Perhutani yaitu bagaimana petani ini diberikan akses kepada sumber dana yaitu ke Perbankan lewat KUR, yaitu dengan membuat kartu anggota LMDH, dimana kartu itu juga berfungsi seperti kredit card, sehingga punya akses mendapatkan pinjaman dana dari bank.
Sementara itu Gubernur Banten, Rano Karno menyatakan bahwa Propinsi Banten telah melakukan MoU kerjasama dengan Perum Perhutani, itu menandakan agar seluruh masyarakat desa hutan untuk segera mengarap hutan tapi tidak untuk memiliki, tidak untuk merusak hutan, namun menambah tanaman untuk fungsi ketahanan pangan.
Selanjutnya Rano Karno menjelaskan bhawa Propinsi Banten mendapat mandat untuk memberi kontribusi yang nyata terhadap pencapaian sasaran nasional khususnya komuditas Padi, yaitu harus mampu memproduksi 1 juta ton dalam waktu 3 Tahun dari Tahun 2015 – 2017.
“Ditambah dengan Masyarakat Desa Hutan yang di bantu Perhutani maka luas area tanaman propinsi Banten akan terus menjadi besar dan yakin target yang diberikan oleh presiden RI dapat tercapai” tambahnya meyakinkan(Kom-PHT/ Kanpus).