Dirut Perhutani Kembali Serahkan Kendaraan Dinas Roda Dua

Dok.Kom-PHT

Dok.Kom-PHT/Kanpus

JAKARTA, PERHUTANI (23/12) | Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyerahkan kendaraan dinas roda dua kepada Asper/KBKPH, KRPH dan Komandan Regu (Danru) Polisi Hutan (Polhut) Mobil Divisi Regional Jawa Barat dan Banten sebanyak 463 Unit pada acara Apel Siaga Bencana Alam dan Penyerahan Kendaraan Dinas di Halaman Kantor Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, Bandung.   Rabu.

Sebelumnya juga telah diserahkan di Jawa Timur untuk petugas lapangan Divisi Regional Jawa Timur (17/12).

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa siaga berarti siap untuk digunakan atau untuk bertindak. Kegiatan Apel Siaga Bencana Alam adalah dalam rangka melindungi dan mengamankan hutan negara dan hasil hutan sebagai aset negara yang sangat bernilai dilandaskan semangat Jujur, Peduli dan Profesional.

“Total kendaraan dinas motor trail  yang disiapkan Perum Perhutani Tahun 2015 sebanyak 2.137 Unit dan telah diserahkan pada saat hari jadi Perhutani ke 54 di Bandung Maret 2015 sebayak 28 Unit. Tahap dua diserahkan sebanyak 1.927 Unit, yang diperuntukkan bagi  Divisi Regional Jawa Tengah sebanyak 744 unit,  Divisi Regional Jawa Timur  720 unit, dan Divisi Regional Jawa Barat & Banten sebanyak  463 unit”, tambahnya.

Kendaraan Dinas roda dua akan menjadi kendaraan operasional di masing-masing Resort Pemangkuan Hutan (RPH) dan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dan diberikan tunjangan BBM sebayak 15 liter per motor per bulan.

Selanjutnya Mustoha menejelaskan bahwa sesuai dengan Misi Pemerintah Presiden dan Wakil Presiden RI, Bapak Joko Widodo – Bapak Jusuf Kalla yang tertuang dalam Nawa Cita yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Perhutani telah ikut serta menjamin ketersediaan pangan dan jumlah yang cukup dan dengan harga yang terjangkau. Antara lain lewat produksi jagung dan padi di areal seluas 267.000 Ha di Pulau Jawa dan Madura dengan target produksi sebesar 1.502.000 ton/tahun  pada tahun 2015.

Mustohajuga menyampaikan pentingnya menjalin komunikasi yang baik dengan jajaran internal maupun eksternal terkait,  antara lain dengan masyarakat desa hutan, LMDH, aparatur keamanan setempat/Pihak Kepolisian, aparatur Pemerintah Daerah dan Kabupaten, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta para stakeholder lainnya.

“Mari kita bersama-sama membangun Perhutani, meningkatkan pendapatan perusahaan, melestarikan lingkungan dan hutan demi kesejahteraan kita  bersama,” pungkasnya. (Kom-PHT/Kanpus)

Copyright ©2015

 
 

Share:
[addtoany]