Dunia Usaha Perlu Berperan dalam Mitigasi Bencana

MEDIAINDONESIA.COM (21/03/2019) | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta dunia usaha untuk bisa berperan lebih dalam penanggulangan bencana. Kontribusi perusahaan-perusahaan diminta tidak hanya gencar pada pascakejadian bencana namun juga mitigasi dan pencegahan.

“Semua kalangan bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana termasuk lembaga usaha. Lembaga usaha mempunyai peran yang sangat penting dalam penanggulangan bencana, karena penanggulangan bencana tidak akan maksimal tanpa andil lembaga usaha,” kata Doni dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/3).

BNPB, ujarnya, kini meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan lembaga usaha dalam penanggulangan bencana. Hal itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman tripartit antara BNPB, Perum Perhutani, dan PT Sulotco Jaya Abadi (Kapal Api) tentang Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Budi Daya Tanaman Kopi Guna Mendukung Kegiatan Penanggulangan Bencana.

Penandatanganan nota kesepahaman juga dilakukan antara BNPB, Perhutani dan PT Galih Jaya tentang Penguatan Logistik dalam Penanggulangan Bencana.

Menurut Doni, peran lembaga usaha selama ini amat besar dalam penanganan bencana antara lain bantuan transportasi, komunikasi, dan logistik. Namun, ia mendorong agar lembaga usaha tidak hanya aktif pada saat terjadi bencana, tetapi juga mitigasi bencana. Hal itu bisa dilakukan sesuai bidang usaha perusahaan masing-masing.

“Pulau Jawa misalnya sudah mengalami kerusakan ekologis yang memprihatinkan sehingga kami memberikan saran salah satunya ke Perhutani untuk menjalin kerja sama dalam konservasi hutan di Jawa dan membuat program-program ekonomi yang turut memperhatikan lingkungan,” ujar Doni.

Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, berpendapat dunia usaha memang perlu meningkatkan komitmen dan berkontribusi lebih dalam penanggulangan bencana. Hal itu sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

“Kerja sama dalam mendukung mitigasi bencana melalui pengembalian fungsi hutan baik secara ekologis maupun kemanfaataan sosial ekonomi bagi masyarakat diperlukan sebagai bentuk upaya preventif bencana,” jelasnya.

Sumber : mediaindonesia.com

Tanggal : 21 Maret 2019