BERAGAM daya tarik ditawarkan Bandung untuk wisatawan. Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Barat mencatat ada delapan objek wisata yang menjadi pilihan teratas wisatawan sekaligus menjadi paket favorit perjalanan wisata ke Bandung.
“Daya tarik wisata Bandung Raya masih dipegang wisata alam. Itu masih menjadi pilihan teratas,” kata Direktur Eksekutif BPPD Jawa Barat Hilwan Saleh, Senin (16/3).
Karena itu, hampir semua paket wisata di Bandung Raya memasukkan kawasan objek wisata alam di Bandung Selatan dan Bandung Utara.
Delapan objek wisata alam yang menjadi tujuan wisatawan ialah Kawah Putih, Gunung Tangkuban Parahu, Situ Patenggang, pemandian air panas Ciater Subang, Trans Studio Bandung, Cihampelas Walk, The Ranch Lembang, dan Kebun Binatang Kota Bandung.
Dari delapan objek, dua di antaranya berada di kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani, yakni Kawah Putih dan Situ Patenggang, yang berlokasi di kawasan Ciwidey, Bandung Selatan.
Kawah Putih merupakan objek wisata kawah purba dari Gunung Patuha yang menampilkan panorama kawah berwarna hijau yang berasal dari kandungan garam. Gunung Patuha merupakan gunung purba tipe B yang sudah tidak aktif.
Situ Patenggang di Pangalengan ialah danau di kawasan itu yang berlokasi sekitar 47 kilometer dari Kota Bandung.Objek wisata itu satu jalur dengan Kawah Putih.
“Pengunjung ke objek wisata itu masih cukup tinggi karena merupakan ikon wisata di Bandung Raya,” kata Hilwan.
Andalan perusahaan
Direktur Komersial Nonkayu Perum Perhutani M Soebagja mengakui wisata alam juga bakal jadi andalan perusahaannya ke depan. Apalagi Jawa Barat juga mengarahkan diri menjadi green province sehingga eco-tourism akan memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
“Perhutani memiliki ratusan potensi wisata alam dan baru 30 lokasi yang dipetakan menjadi andalan pemasukan, di antaranya ada di sekitar Kabupaten Bandung, yakni cluster Cekungan Bandung Raya, Kawah Putih Ciwidey, Cibolang, Cimanggu, Blanakan, dan Cilember,” ungkapnya.
Walaupun dalam bidang wisata penghasilan yang didapatkan belum sebesar hasil olahan tanaman kayu, potensinya sangat besar. Optimisme itu tidak muluk-muluk mengingat hampir seluruh wanawisata alam yang ada di Pulau Jawa berada di dalam kawasan Perum Perhutani.
“Sejak dulu, orang Perhutani dikenal sebagai anak rimba alias rimbawan. Kini, kami dituntut membenahi internal untuk memajukan sektor wisata ini,” tutur lulusan Magister Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang itu.
Dukungan untuk wisata alam Perhutani tersebut juga terus mengalir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, misalnya, secara bertahap mulai mengerjakan proyek pelebaran jalan utama wisata mulai Soreang hingga Ciwidey.
“Bertahap. Insya Allah dalam dua tahun ke depan sudah tuntas,” kata Kepala Dinas Bina Marga Jabar M Guntoro.
Jalan provinsi di wilayah tersebut dilebarkan 1-2 meter. Itu sesuai dengan standar jalan provinsi selebar 6 meter.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pelebaran jalan diperlukan karena kondisi jalan yang ada dinilai sempit. (BU/Ant/N-3)
Sumber : Media Indonesia, Hal.23
Tanggal : 18 Maret 2015