Ganjar Ingin Optimalkan Hasil Rempah Jateng

KOMPAS.COM (20/11/2017) | Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan agar pemanfaatan beragam jenis rempah di Jawa Tengah lebih optimal. Hal itu dilakukan supaya kepentingan pengobatan masyarakat dapat terpenuhi.

Ganjar mengatakan, meskipun ragam rempah-rempah di Jateng cukup melimpah yakni mencapai 7000 jenis, sampai saat, masyarakat ini baru memanfaatkan 4 persen dari jumlah itu.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 persen pengelolaannya masih dilakukan petani,” kata Ganjar di Semarang, Senin (20/11/2017).

Pemanfaatan sejumlah itu, yang relatif masih sedikit, Hal itu lanjut Ganjar cukup disayangkan. Sebab, apabila ribuan jenis rempah yang ada di Jateng tersebut bisa dimanfaatkan secara benar dan optimal, hasilnya pasti akan lebih memuaskan.

“Apalagi rempah Indonesia sangat diperlukan orang di seluruh dunia, baik untuk pengobatan maupun keperluan lainnya,” imbuh dia.

Menurut dia, produksi komoditas rempah Indonesia, khususnya di Provinsi Jateng yang mulai surut karena tergantikan oleh komoditas lain, seharusnya dapat mengangkat perekonomian bangsa dan menyejahterakan masyarakat.

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, diperlukan sinergitas antara pemerintah, para pemangku kepentingan terkait, serta masyarakat,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Jalin kerja sama

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menambahkan, pihaknya mendukung pengembangan dan peningkatan produktivitas rempah. Hal itu sebagai upaya mengembalikan kejayaan rempah-rempah dari Indonesia.

“Berbagai upaya kerja sama dengan instansi atau lembaga lain terkait optimalisasi rempah ini sudah kami lakukan,” tuturnya.

Sri Puryono menyebut adanya kesepakatan antara Pemprov Jateng, Perhutani, serta masyarakat dalam pemanfaatan lahan perhutani untuk penanaman hortikultura dan rempah-rempah.

Para petani rempah sendiri, lanjut Puryono, sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong agar rempah di Jateng bisa lebih berdayaguna, sehingga, kualitas, kuantitas, serta kontinuitas dapat dipertahankan.

Sumber : kompas.com

Tanggal : 20 November 2017