Genjot Potensi Wisata, Perhutani Dorong BKPH Mandiri

INILAH, GARUT (20/5) | Dalam upaya meningkatkan pendapatan sekaligus kemandirian perusahaan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut terus berusaha mengoptimalkan pengelolaan berbagai potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Salah satunya yang kini digenjot yakni pengembangan sektor kepariwisataan.
KPH Perhutani Garut bahkan mendorong Bagian-bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) maupun Resort-resort Pemangkuan Hutan (RPH) di Garut bisa mandiri melalui pengelolaan pemberdayaan sejumlah potensi wisata yang ada di masing-masing BPKH/RPH.
“Hutan produksi di Garut ini kan sangat sedikit, bahkan bisa dikatakan tidak ada lagi. Sebab garapan kita sekarang difokuskan ke penghijauan dan penjagaan kelestarian kawasan hutan konservasi. Makanya, sektor pendapatan kita bukan tebangan melainkan dialihkan ke HHBK. Selain budidaya tanaman kopi berpola PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat), sekarang kita lagi menggenjot potensi wisata yang cukup banyak terdapat di KPH Garut ini,” kata Humas Perhutani KPH Garut Tisna Rayadi, Jumat (20/5/16).
Data pada Perum Perhutani KPH Garut menunjukkan, berdasarkan scoring pada 2003, kawasan hutan di bawah pengelolaan KPH Garut mencapai 81.534,39 hektare. Sebanyak 75.938,29 hektare merupakan kawasan hutan
lindung, dan sisanya merupakan kawasan hutan produksi.
Menurut Tisna, potensi-potensi objek wisata alam berbasis konservasi lingkungan itu tersebar di hampir setiap BKPH yang ada di Garut. Dengan menggali berbagai potensi wisata tersebut diharapkan BKPH di Garut dapat mandiri secara ekonomi sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat setempat.
Sebanyak tujuh titik direkomendasikan sebagai objek wisata unggulan. Ketujuhnya yakni Situ Cibeureum pada RPH Tarogong BKPH Leles, Curug Teko RPH Cisurupan BKPH Bayongbong, Curug Cihanjawar RPH Cilawu BKPHBayongbong, Makam Keramat Lingga Ratu RPH Karangpawitan BKPH Cibatu, Rest Area Cijotang RPH Tilu Geder BKPH Sumadra, Curug Sanghiang Taraje RPH Halimun BKPH Sumadra, dan Situ Cikabuyutan RPH Nangkaruka BKPH Bungbulang.
Baru-baru ini, kawasan Gunung Cikurai juga dijajaki dikembangkan sebagai objek wisata pendakian.
Sedangkan potensi objek wisata lainnya masih dalam tahap pendataan. Semisal Curug Cibadak di Kecamatan Cihurip, Curug Ngebul Kolam Dua di Desa Tanjungjaya Kecamatan Banjarwangi, dan Curug Cihanyawar.
“Untuk saat ini, yang bisa dikatakan hampir mandiri BPKH Bayongbong dengan adanya dua objek wisata yaitu pendakian Gunung Cikurai, dan Curug Teko Gunung Papandayan,” kata Tisna.
Dia menyebutkan, pengelolaan objek wisata di kawasan KPH Garut dilakukan dengan pola pengelolaan bersama masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Untuk pengembangan objek wisata dengan menarik investor, silakan dilakukan melalui LMDH juga. Seperti pengembangan Situ Cibeureum Samarang, Curug Cihanyawar Cilawu, Curug Teko Cisurupan, dan Curug Ngebul Kolam Dua Banjarwangi yang saat ini dilakukan,” kata Tisna. [hus]
Tanggal  : 20 Mei 2016
Sumber  : Inilah.com