Gubernur Jateng Angankan Optimalisasi Rempah-Rempah

SOLOPOS.COM (23/11/2017) | Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengangankan rempah-rempah Indonesia bermafaat lebih luas bagi dunia. Jateng diharapkan mengawali pemanfaatan beragam jenis rempah-rempah secara lebih optimal demi kepentingan pengobatan masyarakat.

“Meskipun ragam rempah-rempah melimpah, tapi sampai saat ini kita baru memanfaatkan 4% dari 7.000 jenis rempah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90% pengelolaannya dilakukan petani,” kata Gubernur Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Jateng, Senin (20/11/2017).

Ganjar menyayangkan kondisi itu karena kalau ribuan jenis rempah bisa dimanfaatkan secara benar dan optimal maka hasilnya memuaskan. Apalagi, katanya mengingatkan rempah-rempah Indonesia sangat diperlukan orang di seluruh dunia, baik untuk pengobatan maupun keperluan lainnya.

Menurut dia, produksi komoditas rempah-rempah Indonesia, khususnya di Provinsi Jateng yang mulai surut karena tergantikan oleh komoditas lain, seharusnya dapat mengangkat perekonomian bangsa dan menyejahterakan masyarakat.

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, diperlukan sinergitas antara pemerintah, para pemangku kepentingan terkait, serta masyarakat,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menambahkan, pihaknya mendukung pengembangan dan peningkatan produktivitas rempah. “Hal itu sebagai upaya mengembalikan kejayaan rempah-rempah dari Indonesia,” ucapnya.

Berbagai upaya kerja sama dengan instansi atau lembaga lain, kata dia, telah dilakukan seperti kesepakatan antara Pemprov Jateng, Perhutani, serta masyarakat dalam pemanfaatan lahan perhutani untuk penanaman hortikultura dan rempah-rempah. “Petani sudah ada kerja sama sehingga semua harus dijaga, khususnya kualitas, kuantitas, serta kontinyuitas karena kekurangan kita, kalau sudah laku lalu kualitas dibaikan sehingga pabrik ada jaminan pasokan bahan baku, sedangkan petani mempunyai jaminan pemasaran,” ujarnya.

Sumber : solopos.com

Tanggal : 23 November 2017