Gubernur Jateng Klaim Sanggup Penuhi Pangan Nasional

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa provinsi yang dipimpinnya memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada target swasembada pangan. Dia bahkan mengklaim Jateng siap memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Menurutnya, tahun ini hasil pangan Jateng telah mencapai 11,6 ton. Jumlah itu bahkan lebih banyak 2,85 ton dari target yang ditentukan.

“Tak hanya swasembada pangan, tapi Jateng sudah harus naik level. Targetnya kita harus ngasih (memberi) makan ke seluruh NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), ” kata Ganjar saat mengisi kuliah umum di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jateng, Kamis, 5 Februari 2015.

Tapi Gubernur mengakui kini Jateng menghadapi masalah krusial untuk mencapai target itu. Alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan masih marak terjadi. “Nah, siapa yang bisa menjaga? Pemerintah dan tata ruangnya. Maka perguruan tinggi harus bisa mengambil fungsi ini, ” katanya.

Peran perguruan tinggi dalam masalah itu, menurutnya, adalah terus melakukan riset untuk diusulkan kepada Pemerintah. Kerja itu seperti yang saat ini dilakukan terkait pemanfaatan ruang-ruang hutan untuk produktivitas tinggi menuju daulat pangan melalui identifikasi potensi sumber daya alam hutan.

Konsep itu dilakukan Pemeritah Provinsi Jateng bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Perhutani. “Caranya kita berdayakan masyarakat sekitar hutan untuk menggarap. Itu salah satu riset yang bisa dikeluarkan. Makanya, saya pingin kita terus bekerja,” ujar Ganjar.

Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ahmad Iqbal, mengatakan bahwa salah satu sumbangsih kampusnya dalam upaya penghijauan di Jateng adalah dengan program penanaman 5.000 pohon langka. Program itu masuk dalam konsep hutan pendidikan telah diaplikasikan di lingkungan kampus untuk program penghijauan.

“Pohon langka ini sebagian sudah ditanam di kampus Unsoed, dan gunung Tugel. Kita berharap hutan pendidikan ini bermanfaat. Seperti untuk penghijauan, penelitian, tempat hunian dan mitigasi, ” ujarnya.

Sumber : viva.co.id
Tanggal : 5 Maret 2015