Polisi Hutan Perhutani Banyuwangi Utara Jadi Guru SD Tunas Rimba

2015-06-08 Berita bina SD Filial Banyuwangi Utara.

Dok.Kom-PHT/Bwu @2015

BANYUWANGI UTARA, PERHUTANI (14/6) | Sumarno Polisi Hutan dari Perhutani Banyuwangi Utara mengabdikan dirinya menjadi guru SD Tunas Rimba di Desa Magersaren Sumber Nanas.

Sehari-hari pria kelahiran Banyuwangi 12 Oktober 1967 tersebut bekerja sebagai Polisi Hutan di Magersaren Sumber Nanas, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gombeng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ketapang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara.  Setelah lulus pondok pesantren di Asembagus Situbondo, ia kembali desanya  mendirikan sekolah sejak tahun 1993 dan mengajar hingga hari ini.

Murid SD Tunas Rimba di desa Magersaren hanya sepuluh orang.  Meski  berbeda tingkat kelas, mereka belajar di ruangan yang sama karena sekolah hanya memiliki dua ruangan. Satu ruangan untuk kegiatan belajar mengajar,  lainnya dibiarkan kosong tanpa bangku. Siswa kelas satu delapan orang  dan kelas dua hanya dua orang, termasuk dua siswa berkebutuhan khusus.

SD Tunas Rimba adalah SD milik yayasan Tunas Rimba yang mendapatkan bantuan dari Perhutani. Berjarak sekitar 14 kilometer dari pusat kota Banyuwangi, warga yang tinggal di Magersaren Sumber Nanas Gombeng harus melalui jalan terjal berbatu di  hutan Perhutani apabila akan ke sekolah ini.

“SD Tunas Rimba adalah SD filial jadi hanya menampung siswa kelas satu dan dua, setelah itu  mereka pindah ke SD Negeri 2 Kalipuro sebagai SD induk. Jaraknya sekitar 7 kilo dari sini dengan jalan berbatu. Jadi SD ini dianggap sebagai SD transit “, Ujar Sumarno

Walaupun lahir sebagai keluarga penyadap getah, anak-anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan meningkatkan taraf perekonomian keluarga. Harapannya adalah anak penyadap getah tidak harus jadi penyadap seperti bapaknya. Mereka bisa jadi guru, dokter atau mungkin presiden, demikian  Sumarno menjelaskan dengan mata berkaca-kaca.  Itu salah satu alasan yang membuat dirinya bertahan untuk mengajar di SD yang terpencil itu. (Kom-PHT/Bwu/Bambang)

Editor  :  A. Irfan Setiawan

Copyright ©2015

Share:
[addtoany]