Program Gerakan Peningkatan Produkasi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) yang dilaksanakan di Perhutani KPH Kebonharjo menuai sukses. Dua komoditi tanaman pangan yang dibudidayakan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) di wilayah tersebut yaitu padi dan jagung, panen sesuai harapan. Kepala Sub Seksi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (KSSPHBM) Perhutani KPH Kebonharjo Ari Kartika mengatakan hal tersebut saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
“Antusias masyarakat terlihat sangat positif, jadi wajar saja kalau program GP3K itu boleh dikatakan berhasil dengan memuaskan,” katanya.
Pihaknya menjelaskan, lahan yang di manfaatkan untuk menanam padi dan jagung seluas 1.143,61 hektare. Untuk bibit padi ditanam dalam kawasan seluas 70,17 hektar dan di luar kawasan hutan mencapai 481,47 hektar dan menghasilkan panen 2.547,69 ton. Sedangkan bibit jagung yang ditanam dalam kawasan hutan seluas 370,4 hektare dan luar kawasan seluas 221,57 hektare, menghasilkan panen 2.255,42 ton. Budidaya padi dan jagung di dalam kawasan hutan dilakukan dengan cara tumpang sari di sela-sela tanaman jati.
Perum Perhutani KPH Kebonharjo memiliki luas wilayah kerja 17.739,10 hektare dan berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Rembang , Tuban dan Blora. Saat ini tercatat 59 LMDH yang sudah bekerjasama , dengan perincian di wilayah Kabupaten Rembang 44 LMDH, di Kabupaten Tuban 9 LMDH dan di Kabupaten Blora 6 LMDH. Adapun sharing hasil produksi yang dikucurkan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan sampai saat ini tidak kurang dari 4 miliar. (Hms Kbh DJ).