Hutan Pinus Bukit Suwondo, Di Sini Keteduhan Hanya Milik Kita

HARIANJOGJA.COM, WONOGIRI (25/7/2016) | Hutan pinus bukit Suwondo menyimpan sejuta kesejukan. Angin berembus sepoi membelai dedaunan pohon pinus yang berdiri menantang langit. Ranting-ranting turut bergoyang.

Ribuan pohon pinus setinggi lebih dari 10 meter tertata rapi menciptakan interior alam, begitu cantik. Dedaunan pepohonan yang rimbun memanyungi dataran.

Kicau burung bersahutan. Lirih tetapi menghanyutkan perasaan kala mata terpejam. Bukit Suwondo di Desa Gumiwang Lor, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri memberi kesan mendalam di Senin (25/7/2016) pagi yang tenang itu.

Di tanah lapang tak jauh dari jalan masuk hutan dua perempuan muda berjilbab berpose dengan latar pepohonan pinus sambil mengembangkan senyuman. Setelah pose dan senyum kenes yang dibuat-buat itu siap diabadikan, salah satu dari mereka memfoto dengan kamera telepon seluler (ponsel).

Jepretan demi jepretan menghujani mereka. Setelah menuntaskan jepretan terakhir mereka mengecek hasil foto. Senyum mereka tambah lebar saat menyaksikan foto mereka sendiri. Seperti belum puas, keduanya kembali ber-selfie dengan sudut pandang yang berbeda.

Sekelompok perempuan muda berjilbab lainnya baru saja tiba. Setelah memarkirkan sepeda motor sekelompok perempuan itu menyusuri jalan beton yang membelah hutan pinus. Mereka berjalan di keteduhan menembus lorong pepohonan. Mereka berhenti di suatu lokasi lalu ber-selfie sembari memasang senyum paling manis.

Syarifah Pinaka B.W., 20, satu dari dua perempuan yang sejak beberapa lama sebelumnya menikmati pesona alam, mengaku kagum. Kedatangan mahasiswi semester V Pendidikan Bahasa Mandirin di Jinan University, Tiongkok, asal Sukorejo, Giritirto, Kecamatan Wonogiri itu merupakan kedatangan kali kedua.

Kali pertama dia datang saat hunting foto untuk acara perpisahan SMA. Alumnus SMAN 1 Wonogiri itu bersama temannya asal Jatisrono, Syafrina Rahmalia N.N., kembali datang untuk mengisi libur kuliah.

“Kami teman SMA. Kebetulan punya hobi sama, jalan-jalan ke tempat wisata alam. Kemarin [Minggu 24/7] kami ke Watu Cenik dan Soko Gunung di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Hari ini [Senin] ke Bukit Suwondo,” ucap Syarifah.

Pesona hutan pinus di bawah naungan Perum Perhutani itu telah memikat hatinya. Keteduhannya memberinya ketenangan. Dia membutuhkannya untuk mengusir penat dan mengobati kerinduan akan kampung halaman.

Kerinduan yang kerap mendera selama dia hidup di Tiongkok. Tak mau kenangan itu terkikis waktu, alumnus SMAN 1 Wonogiri itu mengabadikan kebersamaan dengan sahabatnya di Bukit Suwondo.

“Watu Cenik dan Soko Gunung memberi pengalaman berbeda juga. Dari sana kami bisa melihat panorama yang sangat indah. Waduk Gajah Mungkur terlihat seperti lautan. View susunan pegunungan dan permukiman itu enggak bisa digambarkan dengan kata-kata,” ulas Syarifah.

Bagi Syarifah dan teman-temannya, kesejukan hutan pinus Bukit Suwondo pagi itu seakan hanya milik mereka.

Menurut Kepala Desa (Kades) Gumiwang Lor, Parwoto, ratusan orang yang mayoritas anak muda mengunjungi hutan pinus Bukit Suwondo setiap akhir pekan. Destinasi wisata alam itu mulai dikenal warga sejak dua hingga tiga tahun terakhir. Seiring berjalannya waktu Bukit Suwondo dikenal luas.

Tanggal : 25 Juli 2016
Sumber : Harianjogja.com