Indonesia Berpeluang Swasembada Kedelai

Indonesia berpeluang mencapai swasembada kedelai nasional. Upayanya bisa dilakukan melalui pemanfaatan lahan Perhutani secara nasional, peningkatan produktivitas, dan penambahan areal tanam kedelai. Menteri Pertanian Suswono mengatakan hal itu, Senin (9/1) di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, seusai panen kedelai di lahan Perum Perhutani seluas 8,4 hektar.

Produktivitas kedelai hasil panen tinggi, 2,7 ton per hektar. Produksi kedelai petani yang dipanen tersebut untuk memenuhi kebutuhan benih sumber dan benih sebar kedelai nasional. Suswono mengatakan, saat ini potensi lahan hutan 1,6 juta hektar. Kalau bisa dimanfaatkan 25 persen saja, berarti sudah ada tambahan lahan pangan seluas 400.000 hektar. ”Kalau dari 400.000 hektar, 200.000 hektar untuk tanaman kedelai, akan ada tambahan produksi 800.000 ton per tahun untuk dua musim tanam,” katanya.

Produksi kedelai nasional 2011 sekitar 870.000 ton, turun 4,08 persen dibandingkan dengan produksi 2010 sebanyak 904.000 ton. Target produksi kedelai tahun 2012, sesuai dengan peta jalan (road map), sebesar 1,9 juta ton, dengan catatan ada tambahan lahan 500.000 hektar menuju swasembada tahun 2014.

Bila tidak, ada perubahan target menjadi 1,3 juta. ”Kalau lahan ada tambahan, tahun 2013 bisa melompat produksinya,” katanya. Indonesia masih impor 60 persen kedelai per tahun. Suswono mengatakan, tahun 2012, potensi lahan kedelai dari kawasan hutan yang bisa dimanfaatkan 80.000 hektar. Dengan asumsi produktivitas per hektar 2 ton, akan ada tambahan produksi kedelai 2012 sebanyak 320.000 ton. Belum lagi tambahan produksi dari peningkatan produktivitas dan perluasan lahan. Suswono juga memperkirakan, harga kedelai nasional akan semakin baik. Selain permintaan bertambah, harga dunia juga meningkat. Belum lagi ada pengenaan bea masuk kedelai impor sebesar 5 persen tahun ini.

Menyuburkan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Haryono mengatakan, pemanfaatan lahan hutan, selain berpotensi meningkatkan pendapatan petani, juga menyuburkan lahan hutan. Sekaligus menjaga keamanan tanaman hutan. Pola serupa berlangsung di Blora, Jawa Tengah.

Kawasan hutan di Jawa Tengah seluas 1,36 juta hektar tersebar di 28 kabupaten. Sekitar 819.850 hektar adalah hutan produksi. Sejak 2001, Perum Perhutani Unit II Jawa Tengah menjalankan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat menyumbang penyediaan pangan 446.620 ton per tahun. (MAS)

KOMPAS :: 10 Januari 2012, Hal. 19

Share:
[addtoany]