Inilah Tradisi Masyarakat Desa Hutan di Jombang

JATIMTIMES.COM (21/09/2018) | Ratusan masyarakat desa hutan di kawasan Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, rela berjalan kiloan meter menembus kawasan perhutani demi mempertahankan tradisi budaya di kampungnya.

Hal yang dilakukan warga Desa Kedunglumpang itu dalam rangka memperingati bulan Sura (Bulan Jawa) atau Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram, yang dikemas dalam bentuk kegiatan sedekah desa.

Pada peringatan tersebut, ratusan warga menyiapkan sedekah berupa nasi tumpeng dengan berbagai macam lauk dan sayuran.

Tidak hanya itu, belasan nasi tumpeng berukuran besar juga turut meramaikan acara sedekah desa yang berpusat di situs budaya Syeh Amiluhur, di tengah lahan perhutani.

Dari pantauan di lokasi acara, Jumat (21/9) pukul 14.00 WIB, berbagai sedekah berupa nasi tumpeng, gunungan hasil pertanian warga, dan jajanan pasar, diarak mulai dari Dusun Jlaparang, hingga ke situs budaya Syeh Amiluhur, dengan jarak kurang lebih 1,5 kilometer memasuki kawasan hutan.

Setibanya di lokasi situs budaya Syeh Amiluhur, sejumlah sedekah dari warga dikumpulkan di kompleks makam Syeh Amiluhur, untuk dibacakan doa sebagai wujud syukur.

Kepala Desa Kedunglumpang, Asran Basron menerangkan, acara tersebut selain bentuk syukur kepada Tuhan, juga sebagai wujud pelestarian budaya dan dalam rangka mengenang para leluhur desa. “Masyarakat Kedunglumpang, agar mengingat leluhurnya dan selalu diperhatikan. Setiap tahunnya melakukan doa bersama, sedekah bersama,” terangnya.

Sementara, situs budaya yang berupa makam Syeh Amiluhur ini, disebut-sebut sebagai makam dari salah satu pendiri kerajaan Majapahit. Hal tersebut diungkapkan oleh Kades Kedunglumpang saat diwawancarai mengenai situs tersebut.

Dari tradisi budaya tahunan itu, harapan Pemerintah Desa Kesunglumpang, agar situs budaya Syeh Amiluhur bisa dijadikan objek wisata religi di Kabupaten Jombang.

“Harapan kedepan, situs ini jadi objek wisata religi. Tidak hanya acara sedekah desa saja, sebelumnya banyam dari luar kota yang ziarah kesini. Dua bulan sekali orang Bali juga kesini, karena leluhurnya juga ada di situs ini,” tandasnya.

Upaya menjadikan situs budaya Syeh Amiluhur itu, juga disambut oleh Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Urip, Kecamatan Mojoagung, Sokhib (50). Menurutnya, pihak LMDH akan segera berkomunikasi dengan pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Jombang.

“Tujuannya satu. Visi kita memanfaatkan lahan hutan, misi kita untuk kemakmuran masyarakat desa hutan. Kita sebagai lembaga, mempersatukan pengelolaan sumber daya alam dan sumberdaya manusia,” pungkas Sokhib.

 
Sumber : jatimtimes.com
Tanggal : 21 September 2018