PASURUAN, PERHUTANI (4/6) | Mandor getah Asper Lawang Timur Perhutani Pasuruan, Victor Montana mengenalkan inovasi baru, berupa alat kerok getah yang digunakan untuk mengerok getah pinus yang mengering menempel pada koakan, alat tersebut diberi nama “SURU DNK I”. Hal tersebut disosialisasikan saat Job Training sadapan getah pinus tingkat Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) di petak 31L Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Nongkojajar Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawang Timur. Kamis.
Alat tersebut terbuat dari pipa besi yang dimodifikasi berupa pipa berdiameter 3 cm panjang 43 cm, plat galvalum 1 mm berbentuk silinder seperti bambu runcing, tongkat kayu sepanjang 150 cm untuk memudahkan pengabilan getah yang mengering pada koakan yang lebih tinggi.
Administratur Perhutani Pasuruan, Kuntum Suryadari menyampaikan kepada segenap mandor sadap bahwa produksi getah harus segera ditingkatkan baik dari mutu getahnya maupun produksinya karena di Perhutani Pasuruan ini masih jauh dari target dan harapan perusahaan.
Untuk menjaga getah berkualitas dan tetap bersih, pembaharuan pada quare sadapan batok/tempurung harus ditutup menggunakan plastik untuk menghindari kotoran masuk pada tempurung. Pada saat pengunduhan getah, air dalam tempurung dibuang dan dilakukan penyaringan selanjutnya dimasukan pada drum getah dan ditutup. Sehingga getah pinus yang dikirim dan diterima TPG dalam keadaan bersih.(Kom-Pht/Psu/Dd)
Editor : A. Irfan Setiawan
Copyright ©2015