OTONOMINEWS.COM, MALANG (25/6/2016) | Kabupaten Malang, Jawa Timur memang dikenal memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Hal itu membuat Bupati Malang Rendra Kresna berkeinginan untuk menjadikan wilayahnya bisa menjadi “obat stres” bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Suatu saat nanti Kabupaten Malang akan menjadi tujuan utama banyak wisatawan yang ingin menyegarkan diri menjauhi kepadatan aktivitas dan kesibukan di kota besar. Istilahnya, Malang menjadi ‘obat stres’ bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara,” kata Rendra Kresna di Malang, Jawa Timur, Sabtu (25 Juni 2016).
Menurut Rendra, pariwisata tidak akan pernah mati. Semakin maju suatu wilayah, kata dia, semakin banyak butuh area wisata. “Sebab wisata (refreshing) itu dibutuhkan orang yang stres dan orang stres bukan butuh obat, tapi butuh tempat pariwisata yang indah dan menyegarkan pikiran,” ujarnya,
Apalagi, lanjutnya, pemerintah pusat juga menunjuk Kabupaten Malang sebagai salah satu destinasi khusus untuk tempat wisata andalan di Tanah Air untuk Pulau Jawa, yakni area wisata Bromo Tengger Semeru (BTS).
“Kami harus menangkap maksud baik pemerintah pusat, menyiapkan sarana dan prasarana serta infrastruktur pariwisata yang bisa mendukung promosi Kabupaten Malang,” ucap Rendra.
Ia melanjutkan, Kabupaten Malang juga memiliki daya dukung sebagai penopang pariwisata yang cukup lengkap, mulai dari alam pantai, gunung, wisata sejarah hingga desa adat dan agrowisata. Karena itu, Pemkab Malang akan mengintegrasikan tempat-tempat wisata di wilayah itu.
“Kami ingin orang tidak hanya datang saja ke Bromo Tengger Semeru , tapi harus menikmati berbagai macam wisata lain yang ada di Kabupaten Malang. Masyarakat sekitar bisa memanfaatkan ekonomi kreatif, pemerintah memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengatakan untuk menunjang arus kunjungan wisatawan sekaligus pengembangan BTS, pihaknya juga akan mengembangkan 23 pantai potensial yang ada di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Malang.
“Puluhan pantai itu nanti akan dipetakan sesuai potensinya, mulai dari pantai konservasi, pengembangan mangrove dan produksi ikan. Kami juga menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk pengembangan kawasan sentra ikan,” terangnya.
Grand designnya, sambung Made, wisata laut akan dilengkapi dengan restoran yang memanfaatkan perahu layak pakai, dilengkapi dermaga di pantai yang memiliki kedalaman cukup untuk bersandarnya perahu besar.
“Pak bupati (Rendra Kresna) inginnya kita punya wisata laut yang lengkap, namun kendalanya laut itu kan ada di wilayah Perhutani, jadi untuk pengembangan harus koordinasi dengan mereka. Kami sudah konsultasi dan Perhutani Jatim sangat mendukung,” paparnya.
Tanggal : 25 Juni 2016
Sumber : Otonominews.com