Radar Banyuwangi, SONGGON – Ribuan peserta mengikuti kegiatan napak tilas menyusuri jalan sepanjang jalur perang Puputan Bayu, mulai Lapangan Desa Sragi menuju Rowo Bayu, kemarin pagi. Peserta menempuh jarak 7 kilometer.
Dua kilometer jalan aspal dan lima kilometer jalan setapak di tengah hutan Perhutani Banyuwangi Barat. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang pagi itu hadir bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan jajaran pejabat Pemkab Banyuwangi juga ikut jalan kaki membaur bersama warga. Seolah tak mau melewatkan momentum bersejarah ini, seluruh warga desa yang dilalui peserta napak tilas dengan sukarela menyediakan makanan dan minuman di tepi-tepi jalan. Warga juga menyalakan berbagai musik untuk makin menyemarakkan suasana.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi peran serta seluruh peserta yang berasal dari berbagai elemen, mulai dari dinas/instansi, pelajar, mahasiswa dan umum. ”Kita bisa memaknai napak tilas ini sebagai upaya meningkatkan semangat dan jiwa patriotisme dengan cara yang lain,’’ ujar Anas. Sementara itu, kegiatan napak tilas perang puputan Bayu ternyata menimbulkan kesan tersendiri bagi peserta.
Salah satunya diakui Anang yang sudah lima kali ikut memeriahkan acara ini. ”Napak tilas dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang ke-242 kali ini jalurnya lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi jalan yang dilalui sudah jauh lebih baik, kalau dulu kan rusak parah,” ujar lelaki yang membawa serta 13 rekannya dalam kegiatan ini. Tak hanya Anang, peserta lain juga tampak all out mempersiapkan event yang berlangsung setahun sekali ini. Ada regu yang sengaja berpakaian Bhinneka Tunggal Ika dan mengecat wajahnya dengan cat berwarna gelap serta memodifikasi kostumnya dengan botol minuman. (azi/aif)
Radar Banyuwangi | 30 Desember 2013 | Hal. 25&35