Jateng Park Dikhawatirkan Mengganggu Ekosistem

 SEMARANG- Kawasan wisata Taman Safari Jawa Tengah yang akan dibangun di hutan Penggaron, Kabupaten Semarang, tidak boleh mengganggu ekosistem yang ada.

Wakil Sekretaris Kaukus Lingkungan Hidup DPRD Jateng, Hadi Santoso, mengungkapkan, Taman Safari yang akan dibangun di lahan 500 hektare —dari total 1.500 hektare milik Perhutani— merupakan daerah tangkapan air dan sumber cadangan air tanah yang besar. Jika proses konstruksi tidak memperhatikan hal itu, dikhawatirkan merusak lingkungan di sekitar tangkapan air tersebut.

Pembangunan juga diharapkan tidak mengubah bentang alam atau kontur secara signifikan, agar kerusakan yang timbul tidak menjadi bencana alam. Menurut dia, sedikitnya ada tiga cadangan air tanah besar yang harus dijaga, yakni di Ungaran, Penggaron, dan Gedawang (Kota Semarang).

”Ramah lingkungan harus dikedepankan dalam pembangunan Taman Safari yang akan menjadi ikon Jateng,” jelas Hadi, Minggu (15/1).

Spesies Langka

Selain cadangan air tanah, Kaukus Lingkungan Hidup juga mencatat sedikitnya ada 97 spesies langka yang bertahan di kawasan tersebut. Beberapa hewan langka itu di antaranya raptor migran —sebutan untuk komunitas elang pemangsa yang bermigrasi—, merak hijau, elang ular bido, dan burung kadalan birah (Phaenicophaeus curvirostris). Hutan Penggaron merupakan paru-paru kota se-eks Karesidenan Semarang.

”Kerja sama Perhutani Jateng dengan PT Botan Raharjo Propertindo ini sudah mencapai tahap-tahap akhir komitmen. Bulan ini dijadwalkan mulai paparan di Kementerian Kehutanan,” tambahnya.

Taman Safari juga harus menumbuhkan perekonomian dan melibatkan masyarakat sekitar kawasan.

”Pemberdayaan lingkungan bersama masyarakat sekitar harus dilakukan. Jangan sampai lokasi wisata baru menimbulkan permasalahan baru. Warga juga harus mendukung rencana ini,” jelasnya.

Anggota Komisi B itu meyakini, Taman Safari Jateng mampu menyedot pengunjung karena kondisi alam masih sangat natural. Akses dari pintu tol Semarang-Solo juga tidak jauh. Akses dari Bandara A Yani Semarang juga relatif dekat, sehingga memudahkan para wisatawan untuk mengunjunginya. (J14,J17-43)

Media                          : KORAN PAGI / DAERAH
Nama Media               : SUARA MERDEKA
Tanggal                       : Selasa, Januari 17 2012

Share:
[addtoany]