Jawa Butuh Hutan 300 Ribu Ha

Tingginya angka deforestasi atau kerusakan hutan di Indonesia yang terjadi setiap tahunnya, membuat fungsi hutan di negara ini kian disalahartikan. Padahal dengan adanya ekosistem yang baik di dalam hutan maka kelangsungan hidup habitat didalamnya ikut terjaga. Mustoha Iskandar, Direktur PSDH & PUHR Perum Perhutani Unit I menjelaskan bahwa pada dasarnya gambaran umum hutan yang ada di pulau Jawa angkanya masih jauh dari yang diharapkan.” Luas hutan yang ada di Jawa ada 2,4 juta ha dengan komposisi 800 ribu ha hutan lindung, 1,6 juta ha hutan produksi dan sisanya adalah hutan kon servasi. Sementara kebutuhan hutan yang ada di pulau Jawa adalah 2,7 juta ha,”terangnya.

Untuk menambal kekurangan tersebut Perhutani sebagai lembaga BUMN yang ditunjuk Pemerintah mulai menggerakkan hutan rakyat di berbagai wilayah di pulau Jawa ini dengan memanfaatkan lahan kering yang tidak dimanfaat kan untuk ditanami pohon. Ditambahkan, untuk Indonesia kondisi hutan rakyat yang ada di Pulau Jawa, potensinya mencapai 2.709.000 ha atau 20,49% dari luas daratan di Pulau Jawa 132.186 km2 atau lebih luas daripada hutan produksi yang dikelola oleh Perum Perhutani seluas 2,5 juta ha. Pentingnya hutan rakyat adalah untuk mengatasi berlangsungnya degradasi lahan milik dan mau pun lahan yang kurang subur disamping itu fungsi dari hutan rakyat sendiri adalah mengem balikan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan yang sehar usnya mempunyai prosentase sebesar 30%.

Mustoha menambahkan untuk luas wilayah hutan terbesar di area pulau Jawa masih diduduki oleh provinsi Jawa Timur dengan lokasi yang bertebaran antara Jatirogo, Madiun, Bojonegoro/Saradan dan Tuban. “Selain memiliki luas wilayah hutan terbesar di pulau Jawa yang sebesar 1,1 juta ha, angka illegal logging yang dilakukan masyarakat juga relatif tinggi yaitu sebesar 5 ha hutan dijarah per tahunnya,”tandasnya.

Dijumpai pada kesempatan yang sama Kristomo, Kepala Biro Kelola Sumber Daya Hutan dan Pengembangan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur menjelaskan bahwa kondisi hutan di Jawa Timur sejauh ini masih relatif aman terkendali. “Jatim provinsi yang memiliki luas hutan terbesar di pulau Jawa itu sebabnya tingkat illegal logging pun cukup tinggi per tahunnya. Untuk Jatim hampir Rp 2miliar kerugian yang dialami pemerintah untuk pencurian ini,”terangnya.

Ditambahkan Kristomo dengan maraknya kerusakan hutan yang didominasi illegal logging oleh manusia bukan berarti pihaknya tidak me lakukan langkah hukum baik pidana maupun perdata. Data Perum Perhutani Unit II wilayah Jawa Timur setiap tahunnya kayu yang ditebang pada hutan produksi di jatim yaitu sebesar 1.300 ha per tahunnya dengan produksi kayu mencapai 15.572.190,77 m3 di hasilkan dari hutan seluas 523.534,68 ha pada tahun dan total penanaman kembali per tahunnya adalah 1000 ha. m42

SUARABAYA POST :: 03 Juli 2012, Hal. 4

Share:
[addtoany]