Kampung Kitiran Disiapkan sebagai Destinasi Wisata

SUARAMERDEKA.COM (02/08/2018) | Pegiat wisata Dusun Lipakgombong, Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari bersama Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, menyiapkan daya tarik wisata Kampung Kitiran (baling-baling).

Setidaknya saat ini sudah lebih dari 60 kitiran bambu berukuran besar dipasang. Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Purbalingga, Prayitno mengatakan, Kampung Kitiran ini hanya sebagai ikon utama. Namun sebetulnya di lokasi lahan milik pemerintah kabupaten seluas kurang lebih 10 hektare itu sudah disiapkan berbagai daya tarik.

Daya tarik yang sudah ada berupa arena menara selfi, jalur offroad sepeda motor, jalur tracking Jeep, arena jogging jalan setapak, camping ground dan juga dilengkapi dengan dua buah air terjun (curug). ”Dua buah curug masing-masing Tembelang dan curug Talangmas berada di areal Perhutani yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasi tanah pemkab yang dimanfaatkan warga.

Kami juga telah berkoordinasi dengan petugas Perhutani untuk memanfaatkan curug itu sebagai destinasi wisata,” kata Prayitno, Rabu (1/8). Baling-baling bambu dipilih sebagai ikon wisata karena kampung yang berada hanya 900 meter dari jalur wana wisata Baturraden- Serang yang memiliki angin cukup kencang.

Bunyi putaran bambu dari kitiran itu seolah mengundang pengunjung untuk datang dan menikmati udara yang sejuk di kampung yang berpenduduk 60 kepala keluarga (KK) itu. Warga setempat pintar membuat kitiran. Kitiran biasanya dibuat untuk mengusir burung di persawahan, meski di kampung Lipakgombong tidak ada persawahan.

Lokasinya berupa perkebunan dan hanya berjarak beberapa meter dari hutan pinus milik Perhutani. Warga mulai bersemangat untuk membuat kampungnya sebagai destinasi wisata karena berkat dibukanya jalan tembus menuju jalur Baturraden- Serang melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Optimis

Dia optimistis kampung wisata itu dapat berkembang. Dulunya kampung itu merupakan kampung paling ujung di Desa Karangjengkol. Dengan dibukanya jalur itu, meski belum beraspal sudah mulai banyak dilalui oleh warga masyarakat. Warga yang memanfaatkan jalur itu dari para pedagang sayuran dari wilayah Kutabawa Kecamatan Karangreja yang hendak menuju wilayah kota Purbalingga atau Purwokerto.

”Jalur di kampung itu setiap hari Sabtu dan Minggu atau hari libur banyak dilalui oleh para penggemar motor offroad, guna mencoba lintasan. Pada akhir Juli lalu juga menjadi jalur lomba offroadyang digelar oleh komunitas offroadPurwokerto,” ujarnya.

Pegiat wisata di desa setempat Kusyanto mengungkapkan, pihaknya bersama warga bersemangat mengembangkan kampung itu sebagai salah satu daya tarik wisata karena potensi alam yang sangat mendukung. Pada libur Lebaran lalu, meski daya tarik yang dibuat belum banyak, namun pengunjungnya sudah meningkat.

”Selain potensi alam hutan yang sejuk, di kampung Lipakgombong juga ada hal yang unik yakni petilasan Tamansari, bukit kembang yang ditumbuhi tanaman serai keramat sejak zaman Belanda, tanaman budidaya nanas, dan keramahan warga. Kampung ini juga sering digunakan untuk latihan bertempur pasukan TNI karena tidak jauh dari lahan milik pemkab juga ada lahan milik TNI,” ujar Kusyanto yang merupakan Ketua Kelompok sadar Wisata (Pokdarwis) Taruna Jaya.

Sumber : suaramerdeka.com

Tanggal : 2 Agustus 2018