Perum Perhutani melalui Sen Fong Resources Group, agen industri kayu Perhutani untuk Asia, melakukan ekspor produk lantai kayu jati ke China. Produk Perhutani diborong Nature Flooring, sebuah perusahaan distributor flooring di China.
Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, pihaknya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Chairman dan CEO China Flooring Holding Company Limited She Xue Bin serta Direktur SF Resources Group Wong Teng Kong pada pameran Domotex Floring di Shanghai China untuk mempromosikan kayu jati Perhutani di pasar China.Nature Flooring China untuk tahap pertama menandatangani kontrak pembelian lantai kayu jati dari Perhutani dengan kuantitas mencapai 2.000 m3. Pesanannya diperkirakan rata-rata 400 kontainer per tahun. “Kerja sama ini akan meningkatkan nilai ekspor industri hilir Perhutani, khususnya lantai kayu jati untuk menembus pasar China,” ungkap Bambang dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Menurutnya, China merupakan pasar luar biasa untuk impor dan ekspor.Dengan penduduk berjumlah 1,35 miliar dan populasi urban diperkirakan mencapai 926 juta jiwa pada 2025,ekonomi China akan berputar kencang. Pertumbuhan ekonomi China yang luar biasa, imbuh dia, pasti akan berdampak pada impor dan ekspornya. Selama ini pasar industri kayu Perhutani diekspor ke Malaysia, Korea,China dan Italia.
Secara kuantitas, Perhutani juga mencatatkan tren peningkatan, yakni dari 212.628 m3 pada 2009 menjadi 510.525 m3 pada tahun 2011. Rencananya, tahun ini ekspor produk vinir (lembaran jati) akan mencapai 561.580 m3 dan naik lagi menjadi 747.464 m3 pada tahun 2015. Sedangkan untuk produk lantai kayu atau flooring,Perhutani mematok rencana 1.161 m3 tahun 2012 dengan negara tujuan Asia seperti China,Jepang, Taiwan, Singapura, Italia dan Polandia.
Selama ini jumlah pembelian dari negara-negara itu baru 1.056 m3. Target pasar pada akhir 2015, imbuh dia, diperkirakan 1.546 m3 lantai kayu akan terserap pasar Asia. Nilai ekspor produk kayu olahan Perhutani mencapai USD3,742 juta pada tahun 2009 dan turun menjadi USD2,719 juta pada 2011 karena imbas kondisi ekonomi dunia yang terpuruk.
“Dengan permintaan China yang cukup tinggi, Perhutani menargetkan pendapatan ekspor produk industri kayu mencapai USD3,981 juta pada 2015. Kami optimistis dengan target ini,”tambah Direktur Industri Perhutani Heru Siswanto.
Editor: Andina Meryani
Sindonews.com ::: Kamis, 29 Maret 2012 09:55 wib