Keindahan Alami Banyu Nget Trenggalek Menarik Ribuan Wisatawan

KOMPAS.COM (26/2/2018) | Pesona wisata alam terbaru Banyu Nget yang berada di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengundang banyak wisatawan mengunjungi destinasi wisata alam terbuka ini.

Setelah dikembangkan dan diresmikan beberapa bulan lalu, pengunjung kawasan ini mengalami peningkatan tajam dari ratusan, menjadi ribuan pengunjung dalam sebulan.

“Setelah di-launching branding canopy di Banyu Nget ini, minat pengunjung untuk datang meningkat. Sebelumnya kisaran 400 pengunjung setiap bulan. Setelah dikembangkan dan diresmikan, kini bisa mencapai kisaran 2.000 hingga 4.000 pengunjung setiap bulannya,” kata Wakil Kepala Administratur Perhutani BKPH Kediri Selatan, Andi Iswindiarto, Minggu (25/2/2018).

“Bahkan pada bulan tertentu seperti liburan tahun baru tercatat sekitar 8.000-an pengunjung,” kata Andi Iswindiarto.

Wisata alam yang berada di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek ini meski belum lama diresmikan sudah banyak diminati para pengunjung dari berbagai daerah. “Konsep yang kami tawarkan adalah wisata alami, edukasi, menyenangkan dan tantangan,” ujar Andi Iswindiarto.

Kawasan wisata alam Banyu Nget ini menawarkan banyak kenyamanan dan keindahan alam bagi para pengunjung. Tidak terlalu mahal biaya masuk lokasi wisata alam ini. Cukup merogoh kocek sebesar Rp 5.000 per orang, pengunjung bisa sepuasnya menghabiskan waktu di dalam lokasi wisata alam Banyu Nget yang sejuk nan indah.

Destinasi wisata ini memiliki tempat parkir yang luas hingga jalur menuju lokasi yang bersih dan tertata, sehingga pengunjung lebih merasa nyaman dan mudah untuk menyusuri kawasan hutan dan menikmati udara yang masih sangat segar.

Sebelum tiba di pos pertama, terlebih dahulu pengunjung menyeberangi sungai dengan memanfaatkan fasilitas jembatan gantung. Jembatan gantung ini diberi nama jembatan Kangen, yang konon apabila sekali melintasi jembatan ini bakal terus teringat dengan sensasi goyangan jembatan gantung ini.

“Tempat parkir luas, jalur setapaknya rapi dan kawsannya bersih, suasana masih sangat alami, sehingga kami sekeluarga betah disini,” kata salah satu pengunjung bernama Wiwin Ratnaningsih (35).

Di dalam lokasi banyak sekali fasilitas yang tersedia, mulai kantin, tempat ibadah kamar mandi serta gazebo untuk melepas lelah sambil menikmati gesekan dedaunan yang tertiup angin serta gemerijik aliran sungai yang dipenuhi bebatuan.

Di kawasan wisata Banyu Nget terdapat beberapa titik lokasi khusus bagi para pengunjung yang wajib dinikmati. Ada kolam pemandian alami yang diberi nama Banyu Nget, beberapa air terjun, serta kawasan bumi perkemahan.

“Banyak sekali yang dapat kami nikmati. Fasilitas dalam kawasan lengkap, yang paling saya suka adalah air terjun. Selain bisa mandi, kami bisa menikmati suguhan alam yang jarang ditemui di kota besar,” kata Wiwin Ratnaningsih.

Di ujung perjalanan, pengunjung dimanjakan dengan sebuah air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter dan kedalaman mencapai 3 meter. Air terjun ini merupakan puncak dari semua titik pemandangan yang ada didalam kawasan wisata alam Banyu Nget.

“Di air terjun ini anak-anak bisa mandi dengan aman karena disediakan pelampung dan pengawas dari petugas. Sehingga kami tidak lagi merasa khawatir. Namun ya tetap kita selalu waspada,” ucap Wiwin.

Tidak hanya menikmati suasana alam, di saat tertentu seperti sekarang ini, tanaman hutan salah satunya buah durian sudah mulai panen. Pohon durian di dalam kawasan Banyu Nget sudah banyak berbuah.

Guna menambah kelengkapan berwisata di Banyu Nget ini, pengunjung bisa menikmati buah durian lokal, yang rasanya sangat nikmat. Apa lagi disantap di lokasi sekitar pohon durian sambil menikmati segarnya alam Banyu Nget.

Harga durian di kawasan Banyu Nget tidak terlalu mahal seperti yang dijual pada umumnya di pinggir jalan. Di kawasan ini, per satu biji buah durian dibanderol seharga Rp 20.000 hingga Rp 30.000.

“Tadi juga sempat kami makan buah durian asli sini (Banyu Nget). Rasanya manis, legit, pokoknya nikmat. Saya tidak tahu jenis nya apa, bagi kami yang penting nikmat dan ukurannya juga besar,” kata Wiwin.

“Di lokasi ini banyak sekali hasil tanaman hutan, yakni durian, manggis, maupun salak,” sambung Andi Iswindiarto.

Mengingat semakin banyaknya pengunjung di kawasan Banyu Nget ini, rencananya pihak Perhutani akan mengembangkan lagi fasilitas dalam kawasan tersebut.

Rencananya akan ditambah gazebo di sejumlah titik serta menambah area perkemahan dengan menggunakan konsep selayaknya layanan hotel berbintang.

Diharapkan, kawasan wisata alam Banyu Nget ini menjadi salah satu tujuan wisata alternatif di Kecamatan Watulimo, Trenggalek, setelah sebelumnya lebih awal populer dengan wisata pantai dan goa.

“Rencana kita kembangkan kita bikin gazebo diatas, juga area perkemahan kita kembangkan dengan konsep glamour camping, yang nantinya pengunjung kita sediakan kuliner khas seperti ikan bakar, maupun aneka buah lokal hasil hutan,” tambah Andi Iswindiarto.

Sumber : kompas.com

Tanggal : 26 Februari 2018