Keindahan Tersembunyi Curug Cimahi

Pikiran Rakyat – Secara kebetulan, Oktavianus menepikan motornya di pinggir Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, siang itu. Kepalanya menoleh balik. Sejurus kemudian, dia memutar motornya ke arah papan kayu bertuliskan: The Rainbow Waterfall.

Bersama perempuan muda yang menemaninya, pelajar SMA di Sumedang itu menyusuri satu per satu anak tangga di Curug Cimahi. Setelah melangkahi sekitar 90 anak . tangga, mereka pun berhenti. Adalah keindahan panorama yang jadi pemicunya.

Dibandingkan tempat henti yang lain, di posisi mereka itu pcmandangan air terjun setinggi 71 meter memang terlihat lebih cantik. Pun lebih jelas, karena ranting dan daun pepohonan tak menutupi pandangan. Air yang berada di ujung sungai, yang terhempas turun, yang meriak di dasar, maupun yang memburai ke udara, bisa tertangkap oleh mata.

Cafe view deck, demikian tempat itu disebut oleh Administrator Perhutani Kesatuan. Pemangku Hutan Bandung Utara, Wismo Tri Kancono. Ada dua cafe view deck yang dibangun Perhutani KPH Bandung Utara, selaku pengelola Curug Cimahi. Tempat-tempat henti yang lain masih tetap dipertahankan.

“Sebenarnya deck itu dibangun untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pengunjung. Buat wisatawan yang fisiknya enggak kuat, yang sudah sepuh, ingin lihat air terjun itu kan tidak mungkin ke bawah. Jadi, kami sediakan tempat yang lebih nyaman.” kata Wismo.

Cafe view deck yang terletak lebih tinggi berukuran sekitar 7×7 meter, sedikit lebih besar dibandingkan dengan yang berada dibawahnya. Disangga tiang-tiang besi, tempat itu bisa menahan maksimal 16 orang. Di situ, kursi dan meja berbahan daur ulang ban disediakan untuk pengunjung.
Ketika malam, lampu-lampu di cafe view deck dinyalakan. Dihadapkan ke arah air terjun yang berwarna-warni, yang juga menyala mulai senja, niscaya romantisme alam dapat terasakan oleh wisatawan.

Sayangnya, keindahan alam tersebut tidak bisa dinikmati semau pengunjung. Alam pula yang jadi penentunya. Kalau hujan besar, Wismo menyebutkan, Curug Cimahi ditutup sementara waktu.

“Jadi sekarang kami lakukan sistem buka-tutup. Kalau hujan besar, petugas sudah dikasih tahu supaya ditutup saja. Soalnya, di situ kan tinggi dan cukup terjal, dikhawatirkan ada longsor atau pohon tumbang,”tuturnya.

Walaupun penutupan itu dilakukan demi keamanan, Wismo mengaku tetap mendapati keluhan pengunjung. “Waktu kemarin pengunjung tidak boleh turun ke kolam Curug Cimahi juga banyak yang kecewa, tapi sekarang sudah bisa lagi asalkan cuacanya bagus,” ucapnya.

Curug Cimahi dapat diakses dengan menggunakan kendaraan pribadi sekitar 45 menit dari pusat Kota Bandung atau dari Kota Cimahi sekitar 30 menit.Wanawisata ini berada di areal seluas 25,75 hektare dan berada dalani kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani.

Sumber : Pikiran Rakyat, hal. 1
Tanggal : 1 April 2015

Share:
[addtoany]