Koperasi di Kab Bandung Ekspor Kopi ke Maroko

INILAHKORAN.COM, SOREANG (21/6/2016) | Koperasi Puntang Insan Sejahtera di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, melakukan ekspor perdana 19,2 ton biji kopi (green bean) ke Maroko Afrika Utara.
Ekspor perdana tersebut, merupakan hasil produksi kopi dari 10 kelompok tani anggota koperasi, dan direncanakan akan berjalan rutin setiap bulan dengan volume yang sama.
Ketua Koperasi Puntang Insan Sejahtera, Iwan Pursada sakti mengatakan, biji kopi yang berhasil diekspor ke Maroko tersebut adalah hasil pertanian dari kelompok tani yang menggarap lahan hutan produksi milik Perhutani melalui program Pengendalian Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Setiap orang petani dari 10 kelompok tani ini rata-rata menggarap 1 hingga 2 hektare lahan kopi.
“Kopi yang kami ekspor ke Maroko ini jenis Arabika dan Robusta yang ditanam di Gunung Puntang dan dari Gunung Tilu. Rencananya, ekspor ke Maroko ini akan rutin kami lakukan bersama mitra kami yakni PT Nusa Amandhiya, dan pembeli di Marokonya adalah Home Trading SARL,”kata Iwan, Selasa (21/6/16).
Dikatakan Iwan, dengan dimulainya ekspor tersebut, diharapkan bisa membuka peluang ekspor komoditi sejenis, khususnya dari daerah Puntang maupun dari Kabupaten Bandung dan Jawa Barat (Jabar).
Karena, kata dia, kopi asal Bandung Selatan dan Jabar pada umumnya memiliki kualitas yang diakui dunia. Ini merupakan peluang besar bagi para petani, untuk bisa lebih maju dengan berorientasi ekspor.
Apalagi, saat ini, pihak koperasi bersama mitra kerjanya menargetkan ekspor kopi bisa mencapai 1000 ton pertahun.
“Saat ini lahan pertanian yang dikelola oleh anggota koperasi kami luasnya kurang lebih 20 hektare, dengan usia tanaman rata-rata 7 tahun. Memang lahan yang dikelola oleh para petani anggota koperasi kami ini belum begitu luas, tapi kan yang penting adalah efektifitas dari pengelolaannya, sehingga bisa mengasilkan biji kopi terbaik kualitas ekspor,”ujarnya.
Iwan melanjutkan, para petani ini memang sebagian besar mengembangkan kopi jenis Arabika. Karena memang kopi jenis ini lebih cocok dikembangkan di dataran dengan ketinggian di atas 1000 mdpl.
Namun demikian, kata dia, para petani di Bandung Selatan saat ini mulai merintis budidaya tanaman kopi jenis Robusta. Karena sebenarnya ada jenis Robusta yang ditanam di daerah dataran tinggi.
“Para petani di Gunung Puntang dan Gunung Tilu, saat ini juga mulai merintis dan bahkan mulai berproduksi kopi jenis Robustanya. Nah ini juga yang ingin kami perkenalkan, yakni kopi Robusta dari Jabar. Karena kan yang selama ini terkenal adalah kopi Arabikanya saja,”ujarnya. [ito]
Tanggal  : 21 Juni 2016
Sumber  : inilahkoran.com