KPH Targetkan Pemasukan dari Lahan Sebesar Rp2,3 Miliar

AKURAT.CO (28/4/2018) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, mentargetkan memperoleh pemasukan dari lahan kawasan hutan sebesar Rp2,3 miliar meningkat dibandingkan perolehan tahun lalu yang hanya Rp2,3 miliar.

“Target peningkatan pendapatan lahan hutan ditetapkan berdasarkan keputusan Perum Perhutani Divisi Regional Jatim,” kata Manajer Bisnis KPH Bojonegoro Ahmad Yani, di Bojonegoro, Sabtu (28/4).

Ia menyebutkan kawasan hutan jati di daerahnya dengan luas sekitar 50.000 hektare lebih yang dikelola dengan melibatkan lembaga masyarakat sekitar hutan (LMDH) sekitar 5.000 hektare.

“Ada sekitar 80 LMDH yang mengelola kawasan hutan. Ya kalau jumlah petani hutannya berkisar 500 sampai 1.500 petani setiap LMDH. Seperti LMDH di Kecamatan Dander, memiliki sekitar .1500 petani hutan,” kata dia.

Di lahan kawasan hutan itu, menurut dia, petani hutan yang tergabung di dalam LMDH menanami lahan hutan dengan berbagai aneka tanaman, seperti jagung, kedelai juga tanaman pertanian lainnya.

“Selama ini pendapatan petani hutan di kawasan hutan cukup bagus, sebab tahun lalu bisa memberikan pemasukan kepada Perhutani sebesar Rp2,1 miliar,” ucapnya.

Padahal, menurut dia, pola kerja sama Perhutani dengan LMDH yaitu 90 persen untuk LMDH dan 10 persen untuk Perhutani.

“Itupun Perhutani masih harus menanggung pembayaran PBB, pajak, juga yang lainnya. Ya itungannya yang diterima Perhutani hanya sekitar 30 persen perolehan pendapatan dari LMDH yang diterima juga untuk membayar berbagai keperluan,” ujarnya.

Ia menambahkan sebagai usaha meningkatkan pendapatan petani hutan yang tergabung di dalam LMDH juga dilibatkan untuk mengelola objek wisata.

Ia mencontohkan LMDH di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, juga ikut mengelola parkir di objek wisata Kayangan Api yang masuk kawasan hutan.

“Perhutan juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada LMDH untuk ikut mengelola potensi objek wisata yang ada di kawasan hutan,” tutupnya.

Sumber : akurat.co

Tanggal : 28 April 2018