LMDH Kembangkan Wisata Puncak Bintang

Pikiran Rakyat – Objek wanawisata Puncak Bintang, Caringin Tilu, Kabupaten Bandung, berpotensi mampu meningkatkan pendapatan bagi masyarakat sekitarnya melalui pengembangan potensi wisata setempat. Peluang ini diperoleh melalui pembagian hasil keuntungan {profit sharing) per-olehan wisata kepada kas pemerintah desa dan lembaga masyarakat desa hutan.
Menurut Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Utara Perum Perhutani Wismo Tri Kancono, di Bandung, Minggu (31/5/2015), untuk memperoleh peluang peningkatan pendapatan bagi hasil, masyarakat desa hutan yang tergabung pada LMDH setempat diajak mampu mengembangkan potensi wisata di wilayahnya masing-masing. Pengembangan objek wisata merupakan salah satu ikhtiar yang digenjot KPH Bandung Utara untuk mendongkrak pendapatan dari sektor hasil hutan bukan kayu.
“Sharing ke masyarakat desa hutan itu tidak hanya dari kayu, sengaja sharing kayu diselenggarakan di Puncak Bintang untuk mengajak masyarakat agar mengembangkan potensi wisata di wilayahnya masing-masing,” ujar Wismo.
Disebutkan, pembagian hasil yang diberikan kepada masyarakat di sekitar wanawisata Puncak Bintang diberikan dari segi aspek wisata ataupun produk kayu. Setelah dikembangkan, Puncak Bintang dalam sebulan meraup pendapatan minimal Rp 60 juta, di mana Rp 20 juta di antaranya dikontribusikan untuk kas pemerintahan desa dan LMDH setempat. Begitu pula sharing kayu tebangan tahun 2013 sudah diserahkan melalui acara di Puncak Bintang, Kamis (28/5/2015) lalu.
“Puncak Bintang ini seperti menemukan harta karun, tadinya merupakan hutan pinus yang penuh belukar tetapi kami melihat potensinya bagus, kami berembuk dan membuat kesepahaman dengan LMDH untuk dikembangkan lalu kami buka pada Juli 2014, tanpa mengubah bentang alam yang ada,” kata Wismo.
Disebutkan, pada tahun 2015 ini target pendapatan Puncak Bintang Rp 1 miliar, di mana sampai Mei 2015 pendapatan Puncak Bintang sudah mencapai Rp 400 juta. Dalam pengelolaannya Puncak Bintang juga menyerap tenaga kerja dari LMDH. Ada 19 anggota LMDH yang aktif melakukan piket. Meningkatnya jumlah pengunjung dimanfaatkan oleh LMDH untuk membuka gerai makanan dan lahan parkir di luar kawasan Puncak Bintang.
Menurut Kepala Subseksi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) KPH Bandung Utara Rohilawati Pohan, ada banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di wilayah KPH Bandung Utara. Namun, hal tersebut menuntut keaktifan dari LMDH untuk terlibat dalam proses pengembangannya.
“Sesuai dengan kaidah PHBM, pengelolaan hutan dilakukan secara partisipatoris dengan LMDH. Termasuk untuk pengembangan objek wisata karena nantinya LMDH turut menikmati hasilnya,” tutur Rohilawati.
Sementara itu, sharing tebangan kayu mencapai Rp 54 juta lebih. Jumlah tersebut dibagikan kepada LMDH Tembong Sari Rp 24,9 juta, LMDH Jaga Wana Lestari Rp 7,9 juta, LMDH Suka Makmur Rp 4,1 juta, dan LMDH Wana Giri Melati Rp 19,9 juta.
Ketua LMDH Tembong Sari Encu Mulyana mengatakan, dana sharing kayu akan digunakan membangun masjid dan perbaikan. “Soal potensi pengembangan wisata Puncak Bintang, kami akan berembuk dengan pengurus LMDH untuk mengembangkan potensi di wilayah Hutan Pangkuan Desa di sekitar kami,” ujarnya.
(Kodar S)***
Sumber    : Pikiran Rakyat, hal. 26
Tanggal    : 01 Juni 2015

Share:
[addtoany]