Lutung Owa Jawa Pulang Kampung

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bekerja sama dengan Perum Perhutani dan The Aspinall Foundation (TAF) melakukan repatriasi (pemulangan) Lutung Jawa (Trachypithecus auratus auratus) dan Owa Jawa (Hylobates moloch) dari Inggris ke Indonesia.

Pemulangan primata melalui Bandara Soekarno-Hatta ini antara lain satu ekor Owa Jawa betina, delapan ekor Lutung Jawa yang terdiri dari dua jantan dan enam betina. Kedua hewan ini akan direhabilitasi agar dapat kembali beradaptasi dengan perilaku alami sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan populasi dan mencegah kepunahan,” kata Kepala Bidang Pemberitaan dan Publikasi Kemenhut Erna Rosdiana di Jakarta kemarin. Lutung Jawa dan Owa Jawa merupakan jenis primata endemik Pulau Jawa dan kondisi populasinya semakin terancam punah Owa Jawa status konservasinya terancam punah. (endangered species) dan Lutung Jawa berstatus tergolong rentan punah (vulnerable species).

Perburuan, perdagangan dan penciutan habitat alam satwa liar dilindungi menjadi penyebab utama kepunahan berbagai satwa. “Pada 2010, populasi Owa Jawa di alai diperkirakan hanya tersisa dua ribu individu,” sebutnya. Sebelum repatriasi, dua primata Jawa ini telah berhasil ditangkarkan di dua kebun binatang milik TAF di Inggris, Howletts, dan Port Lympne.

Dan kebun binatang itu dianggap paling sukses menangkarkan satwa primata endemik Pulau Jawa, termasuk Owa Jawa dan Lutung Jawa. “Repatriasi merupakan hal yang baru pertama dilakukan Kemenhut dan TAF, terutama pemulangan satwa hasil penangkaran di kebun binatang di luar negeri,” ujar Erna. (Lum)

Indopos hal.3 ::: Senin, 3 Februari 2013

Share:
[addtoany]