Menatap Panorama Wisata Alam Batang – Bangkitkan Ekonomi

BERITASATU.ID (21/5/2018) | Ketertarikan Kabupaten Batang dalam pengembangan sektor pariwisata sebagai prioritas bukan tanpa alasan. Menurut Wihaji, Kabupaten Batang memiliki kekuatan pada alamnya dan didukung pula oleh keberadaan jalur Pantura yang menjadi pelintasan menuju beberapa provinsi serta kota. Melihat potensi ini, pariwisata dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).

“Dari hasil riset, di beberapa daerah pendapatan dari pariwisata dapat mengalahkan oil dan gas. Tim ahli saya juga pernah mendampingi di satu daerah penghasil mineral yang sekarang penghasilannya kalah dari penghasilan dari sektor pariwisatanya. Dengan pariwisata, masyarakat yang tidak sekolah bisa dididik dan dilatih sehingga bisa diberdayakan. Jadi, permasalahan pendidikan pun akhirnya bisa teratasi,” jelas Wihaji.

Bupati ini mencontohkan daerah Sikembang yang sekarang dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi para pemudanya. Hutan pinus bekas area sadapan getah ini sebelumnya tidak terawat, sekarang menjadi area outbound, camping ground, serta destinasi wisata yang instragramable. Pada semester pertama sejak beroperasi di 2017, Sikembang dikunjungi 104.000 wisatawan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Pokdarwis Bombat (Bocah Mbanturan), Wahyu Dwiyanto. “Dulu area wisata Sikembang ini tempat nongkrong anak muda yang nakal dan menganggur, belum lagi banyak sampah,” katanya.

Tapi, tambah dia, pihaknya berinisiatif membersihkan dan membangun sejumlah fasilitas. Bekerjasama dengan Perhutani, akhirnya membuka tempat wisata dan menarik tiket Rp 3.000. “Sekarang area wisata ini bisa menjadi lapangan kerja untuk pemuda desa Kembang Langit,” ujar dia.

Kreativitas dan keberhasilan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Batang di beberapa destinasi wisata, membuat Batang belum gencar mencari investor untuk objek wisata. “Untuk saat ini masih belum gencar mencari investor, saya lebih memilih memberdayakan masyarakat dulu. Kalau sudah siap, baru investor masuk untuk memberikan percontohan pengelolaan destinasi. Ini saya lakukan karena saya tidak mau masyarakat Batang hanya jadi penonton saja,”ujar Wihaji.

Sementara itu untuk infrastruktur penunjang dibantu investor dari Timur Tengah, Batang akan membangun superblok yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang, mal, serta pusat hiburan pada 2019. Melalui pengembangan sektor pariwisata, ekonomi dapat digerakkan dan masyarakat dapat diberdayakan.

Sesuai dengan konsep yang sering digaungkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, “Pariwisata semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan.”

Sumber : beritasatu.id

Tanggal : 21 Mei 2018