Usaha Kecil Menengah Berpeluang Makin Maju
BERTEMPAT di Gedung Sarinah Lantai 14, Jakarta Pusat, Indonesia Creative Center dibuka dan diresmikan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan (18/9).
Indonesia Creative Center (ICC) dibentuk berdasarkan prakarsa Kementrian BUMN dan Sarinah untuk memberikan wadah atau ruang bagi mitra binaan BUMN, sehingga para mitra binaan dapat memamerkan hasil karya usaha dari para pengusaha kecil mitra binaan mereka. Tujuan pembentukan ICC, yang pembukaan perdananya dilakukan 11 Agustus 2012 yang lalu, sangat positif; melalui ruang pameran ini para pengusaha kecil yang dibina oleh BUMN dapat lebih eksis, percaya diri dan kedepannya mereka mampu meningkatkan kualitas produksi sehingga semakin maju dan profesional.
Usaha kecil dan menengah adalah bagian penting dari perputaran ekonomi rakyat di Indonesia, karena melalui usaha produksi yang dihasilkan, mereka memberikan kontribusi penting bagi pendapatan masyarakat luas dan kesejahteraan. Mereka harus dibina, diarahkan, dan dibantu memasarkan hasil produksinya. Oleh karena itu, melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di BUMN, kita bersama – sama mengangkat mereka agar menjadi lebih profesional dan sejahtera.
Bekerja sama dengan Gedung Sarinah, ICC menempati areal seluas 1600 meter persegi di lantai 14, sarana dan prasarana penunjang telah disediakan sebagai ajang pameran sekaligus buyers meet sellers UKM selama 12 bulan. “Gedung Sarinah berada di lokasi yang sangat strategis, kasesnya sangat mudah, serta dekat dari mana-mana. Dan memang sejak tahun 1960-an, kami sudah menjual berbagai barang hasil usaha kecil menengah. Karena memang misi sarinah antara lain untuk mengenalkan dan mengangkat produksi UKM nasional. Untuk itu, dipilihnya Sarinah menjadi venue Indonesia Creative Center adalah keputusan sangat tepat. Kami menyediakan areal di lantai 14 ini sebagai tempat para peserta PKBL BUMN mengaktualisasikan hasil usahanya. Silakan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan, kemajuan dan kesejahteraan UKM, sehingga produk-produk hasil mitra binaan BUMN makin dikenal dan disukai masyarakat. UKM Harus naik kelas menjadi barang yang diminati dan dicari pembeli,” Jelas Mira Amahorseya, Direktur Utama PT Sarinah (Persero).
Ditambahkan Upik Rosalina Wasrin, Asisten Deputi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Kementrian Negara BUMN bahwa Program ICC selama satu tahun di Sarinah ini merupakan uji coba, bila ternyata animo masyarakat positif dan penjualan meningkat maka Sarinah akan menjadi rumah tetap bagi pengusaha-pengusaha di bawah koordinasi PKBL. “Visi kami ke depan adalah menjadikan ICC sebagai tempat dimana pembeli dan penjual beriteraksi secara profesional dan usaha mereka berkembang serta maju usahanya. Saat ini ada sekitar 800.000 lebeih peserta PKBL, mereka harus dibina, dibimbing secara profesional, dan ditingkatkan daya jualnya. Orang kalau akan membeli kerajinan perak, kayu, atau garment, misalnya; maka tempatnya adalah di ICC ini. Sangat lengkap dengan harga binaan yang bersaing. Panitia telah menyeleksi dan membuat jadual peserta pameran ICC yang bergilir dari bulan ke bulan’, jelas Upik.
Sebagai event organizer, adalah PT Palawi International Exhibition & Conference Management. Menurut Lanny Maladjong, Event Manager PT Palawi, tema pameran setiap bulan akan berganti, ”Peserta pameran ini adalah seluruh mitra usaha BUMN, ada 25 booth disediakan bagi peserta dari seluruh penjuru Indonesia setiap bulannya. Kami telah menyiapkan berbagai program menarik yang bermanfaat bagi peserta pameran maupun masyarakat luas yang berkunjung ke ICC. Setiap bulan kami menyiapkan tema yang berbeda, seperti untuk September ini temanya ‘untuk Wanita’, talk show mengenai mengantisipasi dan mencari solusi terhadap kekerasan dalam rumah tangga, juga ada mengenai kesehatan reproduksi wanita. Oktober dan November adalah ‘Batik Mendunia’ dan ‘Pekan Pelajar dan Pekan Pria’. Awal minggu silam kami telah memulai dengan talk show mengenai branding produk, pesertanya adalah seluruh peserta pameran. Materi ini untuk menambah wawasan peserta pameran agar lebih maju dan modern membuat strategi branding mereka. Setiap dua minggu ada sub tema kedaerahan, seperti tema kalimantan, sumatera, dan sebagainya,”papar Lanny. Berbagai produk yang dipamerkan antara lain adalah; kerajinan perak, tembaga, kayu, sepatu, spa dan aromaterapi, garment, batik, makanan dan minuman herbal atau jamu-jamuan.
Para pengunjung bisa memperoleh voucher free drink dan snack bila berkunjung ke ICC yang dibagikan di lantai dasar dan perparkiran. Kegiatan rutin bulanan ICC sangat beragam dan menarik, talk show/ seminar, pagelaran seni dan budaya, live music, fashion show, aneka lomba eduaktif, demo produk, ajang pemilihan, pameran produk unggulan, talent show, beauty class, dan acara-acara menarik lainnya. (Humas –PHT)