Madiun (Antara Jatim) – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meresmikan pabrik industri plywood di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang acara peresmiannya dilakukan di Graha Wana Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SDM Perhutani di Kota Madiun, Rabu.
Pihaknya berharap dengan pabrik itu, nantinya nilai bisnis yang ada di Perum Perhutani terutama di wilayah Jawa Timur dapat meningkat.
“Jangan hanya canggih dalam hal menanam dan perkayuan saja, tapi juga canggih dalam berbisnis. Perhutani harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan potensinya agar memiliki nilai tambah, seperti pabrik pengolahan kayu ataupun pemanfaatan wisata terhadap lahan indah yang dimilikinya,” ujar Zulkifli Hasan.
Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto, menambahkan pabrik plywood yang baru diresmikan tersebut dibangun di atas lahan seluas 9 hektare dengan kapasitas produksi 4.000 meter kubik per bulan.
“Investasi pembangunan pabrik plywood ini menghabiskan anggaran hingga Rp48 miliar,” ungkapnya.
Adapun, bahan baku plywood tersebut nantinya adalah kayu sengon yang banyak ditanam di kawasan hutan di wilayah Kabupaten Kediri. Direncanakan sebanyak 90 persen pasokan bahan baku pabrik tersebut disuplai dari Kediri dan sisanya 10 persen dari luar daerah.
“Keberadaan pabrik industri plywood ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada produk kayu sengon Perhutani sebesar 30 persen, dibandingkan jika dijual mentah,” terang Bambang.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pabrik plywood di Kediri tersebut ditargetkan mampu memperoleh omzet hingga Rp74 miliar per tahun dan mencapai “break event point” (BEP) dalam kurun waktu tiga tahun.
Sementara itu, kunjungan Menhut Zulkifli Hasan di Kota Madiun selain untuk meresmikan pabrik industri plywood yang berada di Pare, Kediri, juga dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Perum Perhutani.
Terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam rangka HUT Perum Perhutani di Madiun, di antaranya bakti sosial di daerah Kebonduren, Kabupaten Madiun masuk wilayah KPH Saradan dan pameran sejumlah produk unggulan non-kayu Perhutani di pusdiklat setempat. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro | Penulis : Louis Rika
27 Mar 2013 22:38:18| Peristiwa