Mentan Canangkan Hutan Durian Internasional di Trenggalek

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK (13/5) |  Menteri Pertanian Amran Andi Sulaiman mencanangkan kawasan hutan durian bertaraf internasional (international durio forestry) di hutan lindung Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang memiliki luas 650 hektare lebih, Jumat (13/5).
Prosesi pencanangan ditandai dengan penanaman bibit pohon durian di dalam kawasan hutan lindung yang didominasi tanaman durian di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh jajaran direksi Perum Perhutani, anggota DPR RI, dan sejumlah pejabat tinggi di tingkat pusat dan daerah tersebut juga diisi dengan pengukuhan Asosiasi Petani dan Pengolah Hortikultura Indonesia (ASPPEHORTI) se-Jatim dan Jateng.
“Pencanangan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan produksi hortikultura, khususnya komoditas durian dengan kualitas terbaik di dunia, yang dipelopori dari Trenggalek ini,” kata Menteri Amran Sulaiman saat dikonfirmasi wartawan.
Ia berharap pengembangan kawasan agroforestry diperluas. Tidak hanya di Trenggalek yang dia nilai berhasil mengembangkan hutan durian dengan luasan mencapai 650 hektare lebih, namun juga di daerah-daerah lain.
Beberapa komoditas yang disebut Menteri Amran Sulaiman di antaranya seperti tanaman buah mangga, jeruk, bawang, cabai, jahe dan beberapa produk hortikultura lain.
“Prinsipnya setiap jengkal tanah di republik ini harus bisa dioptimalkan, termasuk kawasan hutan. Tanam dengan produk tanaman yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi supaya petani kita sejahtera,” ujarnya.
Untuk mendorong pengembangan produk hortikultura di daerah serta sentra-sentra agroforestry ataupun agrowisata di tanah air, Amran berjanji menyalurkan bantuan ke setiap kelompok tani sesuai kebutuhannya.
Di sentra hutan durian di Desa Sawahan, Trenggalek, misalnya, Menteri Amran Sulaiman menjanjikan penyaluran bantuan bibit unggul durian yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melalui APBN.
Ia juga mengatakan komitmen pemerintah melalui Kementrian Pertanian dalam peningkatan volume produksi produk hortikultura melalui pengembangan sarana pengolah serta pengaturan tata niaga.
Menurut Amran, potensi ekonomi tanaman hortikultura di Indonesia sangat besar.
“Pemerintah berharap melalui pencanangan semacam ini, baik di Trenggalek maupun daerah-daerah lain nanti mampu meningkatkan daya saing produk hortikultura tanah air sehingga laju impor bisa ditekan dan ekspor naik,” ujarnya.
Tanggal  : 13 Mei 2016
Sumber  : republika.co.id