Menyaksikan Sunrise dan Sunset di Geger Bintang Matahari

PIKIRAN-RAKYAT.COM, BANDUNG (7/7/2016) | BAGI Anda yang suka dengan wisata alam, Geger Bintang Matahari di Kampung Gunung Putri, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat patut dikunjungi. Momen matahari terbit dan terbenam menjadi daya tarik utama di wana wisata baru di kawasan Perum Perhutani KPH Bandung Utara ini.

Berada di ketinggian 1.587 meter di atas permukaan laut, di kawasan itu pengunjung bisa melayangkan pandangan bebas ke arah Lembang dan Kota Bandung. Di sana, juga tampak jelas sejumlah gunung yang mengitari Bandung, seperti Gunung Manglayang, Bukit Tunggul, Tangkubanparahu, dan Burangrang.

“Sedangkan pada malam hari, akan tampak cahaya lampu perkotaan di bawah dan kelap kelip cahaya bintang di angkasa. Pemandangan indah yang sangat memanjakan mata,” kata Administratur Perum Perhutani KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono. Objek wisata itu terglong baru karena baru diresmikan 28 Juni 2016 lalu.

Dinamakan Geger Bintang Matahari, menurut Wismo, karena posisi kawasan wisata tersebut berada di punggung bukit. Dengan demikian, pengunjung bisa menyaksikan bintang dan matahari secara berkelanjutan.

Dari kawasan itu pula, pengunjung bisa melihat jelas garis Patahan Lembang serta tebing batu yang memesona. Keberadaan sejumlah pohon pinus dan udara sejuk di sekitar areal wisata menambah asri kawasan tersebut.

Hanya dengan tiket masuk Rp 7.500 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati semua keindahan alam yang bisa disaksikan dari wana wisata tersebut. “Sementara untuk makanan dan minuman, ada outlet khusus yang kami kelola dan bisa dipesan secara paket. Tidak ada pedagang asongan karena bisa membuat pengunjung tidak nyaman,” ujar Wismo.

Meski demikian, layaknya wana wisata baru, Geger Bintang Matahari juga masih minim fasilitas. Di atas bukit, baru ada tugu untuk berfoto, sementara toilet dan musala masih dalam pembangunan.

Jalan menuju kawasan tersebut juga masih rusak parah, sebagian hanya berupa bongkahan batu dan tanah. Pengendara motor harus berhati-hati melewati jalur tersebut karena kondisi jalan cukup menanjak.

Sementara untuk naik ke atas bukit, pengunjung harus melewati track yang dibuat seperti anak tangga. Namun di sekitarnya belum dilengkapi penerangan yang cukup, sehingga cukup gelap pada malam hari.

“Ke depan, kami akan terus memperbaiki dan menambah fasilitas. Harapannya, ini menjadi tempat wisata favorit baru di kawasan Bandung utara,” katanya.***

Tanggal : 7 Juli 2016
Sumber : pikiran-rakyat.com