Radar Banyuwangi – PEPATAH “lingkungan berkualitas melahirkan manusia berkualitas” bagi Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Adi Winarno memiliki makna begitu mendalam. Sebab, dengan pepatah itu, manusia seakan memperoleh tempat strategis dalam pembelajaran segi-segi lingkungan hidup sebagai ruang kehidupan bersama.
“Khususnya peningkatan kesadaran ekologi, sekaligus keinsyafan ekologis, yang kemudian berdampak pada rasa kebangsaan yang demokratis dan harmonis,” terang pejabat yang juga membawahi hutan yang ada di Kabupaten Situbondo tersebut.
Sebab itulah, kata pria asal Panarukan tersebut, digelarnya kegiatan “Ruwat Hutan Nusantara” yang akan dilaksanakan nanti malam (12/05) di Alun-alun Situbondo bertujuan untuk melakukan rekonsiliasi. “Kita duduk bersama dengan pemerintah, rakyat Kabupaten di wilayah Tapal Kuda khususnya, bagaimana bersama-sama melestarikan hutan yang kita miliki,” terangnya.
Lebih jauh, Adi menjelaskan, acara yang menghadirkan Emha Ainun Nadjib dan Kiai Kanjeng ini memiliki sub tema.”Tausiyah Kebangsaan: Menemukan Apa yang Benar,Bukan Siapa yang Benar serta Halaqah Kehutanan.
“Takbisa dipungkiri, Perhutani beberapa bulan ini diramaikan dengan Bu Asiyani yang kasusnya sudah divonis oleh penegak hukum. Hal itu menjadi salah satu jalan pembuka mengajak semua pihak untuk sama-sama merawat dan ikut serta melestarikan hutan,” jelas Adi.
Selain itu, lanjut dia, “Ruwat Hutan Nusantara” juga bertujuan bagaimana manusia yang tidak dapat dipisahkan dengan Hutan bisa saling berhubungan dan mempengaruhi dengan baik dan harmonis.
Sebab, hutan dapat mendukung atau menyokong kehidupan manusia. “Manusia juga dapat memanfaatkan potensi hutan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya,” pungkasnya. (pri)
Sumber : Radar Banyuwangi, hal. 27 & 28
Tanggal : 12 Mei 2015