Minat Menanam Karet Meningkat

Minat menanam karet kembali meningkat di Jawa Barat. Hal itu terbukti dengan belasan ribu hektare lahan dari be lasan unit perkebunan di Jabar tengah melakukan penanaman karet, sebagai investasi usaha yang berpotensi bisnis ke depan. Selain peremajaan dari tanaman sebelumnya, penanaman karet itu dilakukan dalam optimalisasi lahan-lahan hak guna usaha (HGU) perkebunan milik negara dan swasta di Jabar. Ketua Harian Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jabar-Banten Slamet Bangsadikusumah, di Bandung, Senin (28/11) menjelaskan, minat investasi tanaman karet dari sejumlah unit perkebunan di Jabar meningkat kembali. Apalagi dalam hitungan, harga jual karet alam diprediksi memberikan nilai jual baik karena kebutuhan dunia kembali meninggi ke depan.

Menurut dia investasi kembali tanaman karet oleh sejumlah unit perkebunan, bukan semata-rnata karena melejitnya harga jual pada tahun 2010-2011. Penggunaan karet alam terus meningkat, yakni kebangkitan industri di Asia akan bermunculan. Apalagi karet alam dinilai lebih dapat diandalkan ketimbang karet sintetis yang sering terpengaruh harga minyak dunia. Disebutkannya, penanaman kembali tanaman karet dilakukan mulai di Sukabumi, Cianjur, Garut, Ciamis, Purwakarta, Kab. Bandung Barat, dan Tasikmalaya. Setiap unit perkebunan rata-rata melakukan penanaman karet antara 400-hektare setiap penanaman, tergantung kemampuan keuangan manajemen. “Saat ini daya serap lapangan kerja dari masyarakat desa sekitar unit, unit perkebunan pun sedang meninggi,” kata Slamet.

Untuk perkebunan negara, menurut dia, penanaman karet juga dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara VIII di Kebun Cikumpay, Kab. Purwakarta pekan lalu. lni sekaligus menggantikan pohon-pohon karet di kebun tersebut yang umurnya rata rata sudah di atas 30 tahun. Penanaman kembali karet juga di antaranya dilakukan oleh perkebunan swasta di Kab. Sukabumi misalnya dilakukan Perkebunan Miramontana Kec. Sagaranten. Areal perkebunan tersebut sedang dioptimalkan kembali HGU-nya, melalui pengusahaan tanaman karet. Sementara itu, Kepala Biro (Kabiro) Per lindungan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani Unit III NP Adnyana menyesalkan adanya indikasi upaya sejumlah pihak mencoba mencabut HGU sejumlah perkebunan di Jabar.

Nama Media  : PIKIRAN RAKYAT
Tanggal          : Selasa, 29 NOVEMBER 2011, Hal. 23
TONE               : NETRAL

Share:
[addtoany]