BALEBANDUNG.COM, BANDUNG (20/5) | Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi DEA bersama Direktur Utama Perum Perhutani Dr. Ir. Mustoha Iskandar SH, MDM menandatangani Naskah Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding) antara Perum Perhutani dengan Institut Teknologi Bandung, di Ruang Rapim A Gedung Rektorat ITB, Kamis (19/5/16).
MoU tersebut merupakan pedoman (payung) untuk pelaksanaan kerja sama lebih lanjut dan lebih rinci dari para pihak, yang akan dituangkan di dalam suatu Perjanjian Kerjasama, terutama dalam pengelolaan hutan yang optimal sesuai fungsinya.
“Kita berharap kerjasama ini tidak berhenti sampai penadatanganan Kesepakatan Bersama, tetapi harus segera ditindaklanjuti dengan kegiatan operasionalnya yang dirumuskan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS),” ucap Dirut Perhutani Mustoha Iskandar dalam sambutannya.
Karenanya Dirut Perhutani menginstruksikan Kepala Divisi Regional Perhutani Jabar dan Banten Ellan Barlian agar merumuskan konsep kerjasamanya bersama tim ITB paling lambat satu bulan setelah MoU ini ditandatangani.
Lebih lanjut Mustoha menyebut ruanglingkup kerja sama ini meliputi :
(1) Pengembangan sumber daya manusia yang profesional dalam pengelolaan hutan lestari melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
(2) Pengembangan dan peningkatan potensi sumber daya alam hutan melalui penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu, teknologi dan rakayasa hutan dan hasil hutan;
(3) Perencanaan dan pembangunan hutan yang produktif, kompetitif, efisien, sehat dan lestari melalui kegiatan konsultasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Menyinggung soal kerjasama Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Geulis untuk Hutan Pendidikan ITB, Mustoha berharap agar KHDTK Gunung Geulis dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium eksperimentasi untuk pendidikan dan penelitian mahasiswa.
Lebih dari itu juga bisa menghasilkan model Pengelolaan Hutan Lindung dan Kawasan Lindung yang lestari dan memberikan daya dukung bagi kawasan di sekitarnya. Mustoha pun berharap KHDTK Gunung Geulis menghasilkan model unit manajemen yang memiliki Hutan lindung dan Kawasan Lindung yang menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan fungsinya terutama dalam pengelolaan Hutan Lindung di Pulau Jawa.
“Saya juga berharap agar segera membentuk Tim Gabungan ITB dan Perhutani untuk bersama menyusun Rencana Pengelolaan KHDTK Gunung Geulis tersebut,” ucap Mustoha.
Rektor ITB Prof. Dr. Ir Kadarsah Suryadi menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setingginya kepada Dirut Perhutani beserta jajaran yang sudah bersedia menjalin kerjasama dengan ITB. Menurut Kadarsah, tanah hutan tetap jumlahnya, sementara pemanfaatannya terus bertambah. Ketika pemanfaatan terus bertambah tanpa ada rekayasa produktivitas, maka kita akan mengalami kepunahan.
“Beruntung ITB punya para pakar bidang kehutanan yang ahli di bidangnya dan memiliki komitmen yang tinggi. ITB memiliki program studi baru, yaitu Prodi Rekayasa Kehutanan yang memiliki SDM profesional, siap melakukan kerja sama untuk mengoptimalkan hutan yang harus dilindungi,” ungkap Kadarsah. Karenanya, imbuh rektor, ITB akan segera membentuk tim untuk bergabung dengan tim Perhutani guna menyusun Rencana Pengelolaan KHDTK Gunung Geulis.
Acara penandatanganan MoU ini dihadiri pula Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi Dr Miming Miharja ST.MSc.Engg, para dosen SITH serta Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jabar dan Banten Ellan Barlian beserta jajarannya. Acara diakhiri dengan acara pertukaran cinderamata antara Rektor ITB dan Dirut Perhutani.
Tanggal : 20 Mei 2016
Sumber : balebandung.com