Pangandaran Jajaki Penetapan Lokasi Wisata Baru

pantai-pangandaranPIKIRAN-RAKYAT.COM (24/1/2017) | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menjajaki kemungkinan adanya lokasi yang ditetapkan sebagai tujuan wisata baru di wilayahnya. Hal ini tak lepas dari masih banyaknya tempat potensial untuk dijadikan destinasi vakansi para pengunjung.

Sampai saat ini, sudah terdapat lima lokasi wisata di Pangandaran yang menjadi lumbung Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten ini setiap tahunnya. Selama tahun 2017 ini saja, PAD yang masuk dari lima tempat wisata tersebut diperkirakan bisa mencapai Rp 15 miliar.

Terdiri dari Pantai Karapyak di Kecamatan Kalipucang Rp 167,5 juta, Pantai Batu Hiu di Kecamatan Parigi Rp 583 juta, Cukang Taneuh atau Green Canyon di Kecamatan Cijulang Rp 760,6 juta, Pantai Batu Karas di Kecamatan Cijulang Rp 1,569 miliar, dan yang paling besar adalah Pantai Barat dan Pantai Timur di Kecamatan Pangandaran sebesar Rp 11,98 miliar. Angka-angka tersebut juga ditetapkan sebagai target pendapatan untuk tahun 2017.

“Yang ditarik PAD baru yang lima itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin di Setda Kabupaten Pangandaran, Senin, 23 Januari 2017.

Selain lima tempat wisata yang sudah mendatangkan PAD tadi, masih banyak lokasi yang bisa ditetapkan sebagai tujuan wisata baru. Termasuk sejumlah tempat wisata yang telah terbukti potensinya karena beberapa tahun terakhir pun sudah ramai dikunjungi wisatawan.

Setidaknya terdapat delapan tempat sudah dimasukkan ke dalam kategori objek wisata potensi lainnya oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Meski belum ditarik retribusi wisata secara langsung, objek wisata potensi lainnya ini sudah dianggap sebagai penunjang pariwisata Kabupaten Pangandaran.

Delapan lokasi tersebut antara lain Pantai Madasari di Kecamatan Cimerak, Goa Sinjang Lawang di Kecamatan Langkaplancar, Goa Donan di Kecamatan Kalipucang, wisata Hutan Mangrove di Kecamatan Cijulang. Empat lokasi potensial lainnya ada di Kecamatan Parigi yakni Wisata Alam Jogjogan, Pemandian Alam Citumang, Sungai Santirah, Curug Bojong.

“Sekarang yang sedang banyak pengunjung itu Jogjogan, Goa Donan, dan Bojong. Yang sedang tren sekali, Jogjogan,” kata Undang.

Dia menambahkan, selama ini penjualan tiket di rata-rata lokasi tersebut sepenuhnya masuk ke pengelola lokal di tingkat pemerintah desa. Namun ada pula yang masuk ke pemilik kawasan seperti objek wisata Citumang yang merupakan milik sekaligus di bawah pengelolaan Perum Perhutani.

Dari lokasi-lokasi tersebut, sudah ada yang mengajukan perintisan ulang. Salah satunya Goa Donan. Pemerintah Desa dan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) setempat bahkan sudah menghadap langsung Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Undang pun menilai Goa Donan memiliki potensi tinggi untuk ditetapkan sebagai destinasi wisata baru Kabupaten Pangandaran.

“Memang potensial sekali. Sudah lama juga,” tutur dia.

Undang menambahkan, sebuah lokasi wisata baru sebenarnya bisa berkembang dengan sendirinya seiring kian terkenal tempat tersebut. Penetapan lokasi wisata baru, dalam hal ini hanya berupa pengakuan dari Pemkab. Lagipula jika sebuah lokasi wisata hendak ditarik PAD, Pemkab harus terlebih dulu memenuhi segala macam standar pelayanan. Mulai dari fasilitas dalam hal keamanan, kenyamanan, dan keselamatan.

Hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata. Jeje meminta, tahun ini Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran fokus pada penataan tempat wisata di Kecamatan Pangandaran, sebagai destinasi utama tujuan pengunjung. Sementara untuk tempat-tempat wisata di luar Kecamatan Pangandaran, upaya pengembangannya berupa pemenuhan aspek keselamatan terlebih dahulu.

“Fokus ke Kecamatan Pangandaran, yang lain biarkan dulu. Yang penting penuhi standar-standar keselamatannya. Seperti Citumang, sekarang mulai ramai lagi kan, harus jelas aspek keselamatannya,” kata Jeje.***

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tanggal: 24 Januari 2017