Parigi Moutong Pelajari Wisata Kabupaten Malang

KLIKAPA.COM, MALANG (15/5) | Keberhasilan Kabupaten Malang dalam pengelolan wisata pantai dan sampah menjadi gas metan menarik minat daerah lain untuk memelajarinya. Salah satunya adalah Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah yang ingin belajar mengenai penanganan masalah tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Bupati Parigi Moutong Syamsurizal Tombolotutu mengajak seluruh jajarannya untuk belajar kepada Kabupaten Malang. ‘’Biar mereka belajar mengenai berbagai masalah yang ada di Kabupaten Malang,’’ kata Syamsurizal.
Mengapa memilih kabupaten Malang ? Kondisi wilayahnya hampir sama dengan Kabupaten Malang yang sebagian berada di pesisir pantai teluk Tomini yang sangat indah itu. Untuk mengembangkan sebagai tempat wisata, dia ingin  belajar dari daerah lain dan berkonsultasi dengan pemerintah pusat.
‘’Beberapa menteri memberi rekomendasi kepada saya, kalau soal wisata pantai, belajar ke Banyuwangi dan Kabupaten Malang,’’ terangnya.
Kunjungan kerja itu dimulai dari Banyuwangi mengenai penanganan masalah wisata pantai dan penyelenggaraan even. Setelah Banyuwangi, rombongan pejabat Parigi Moutung itu berkunjung ke Jember belajar masalah yang sama, hanya saja dengan penekanan pada kuliner.
Di Jember Pemda setempat menjadikan kuliner sebagai salah satu daya tarik wisata. Selain itu, dua daerah tersebut juga sukses menggelar festival yang berhasil mengundang banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri.
‘’Sebenarnya kami memiliki potensi wisata yang sangat besar, hanya saja masih belum dikemas dengan menarik. Itulah sebabnya saya belajar pada Banyuwangi, Jember dan Kabupaten Malang,’’ ujar bupati yang akrab disapa Rizal itu.
‘’Kami juga tertarik dengan pemanfaatan sampah menjadi gas metan. Ini yang akan kami terapkan di daerah kami.’’
Bupati Malang Dr Rendra Kresna menyambut tamunya tersebut dengan menyiapkan semua pimpinan SKPD untuk mendampinginya. Tujuannya adalah, bila ada masalah yang ditanyakan tamunya, para pimpinan SKPD yang akan langsung menjawab.
Mengenai  wisata pantai di wilayahnya, Rendra mengatakan mengalami perkembangan yang pesat setelah dibangun Jalan Lingkar Selatan (JLS) Jatim yang membentang dari Pacitan sampai Banyuwangi. Setelah jalan itu dibangung – banyak yang melewati pantai – maka akses menunuju pantai itu mulai terbuka sehingga memudahkan masyarakat untuk mencapainya.
Kalau nantinya JLS sudah tersambung, maka akan semakin banyak kawasan pantai yang terbuka bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Meskipun demikian, Rendra mengaku pihaknya masih mengalami beberapa kendala, diantaranya pembangunan jalan dari JLS menuju lokasi pantai, karena wilayah tersebut milik Perhutani.  Akibatnya akses dari JLS menuju pantai masih belum mulus.
Pembukaan pantai baru itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, karena sebagian besar dikelola oleh warga. ‘’Masyarakat setempat bisa berjualan b erbagai kebutuhan wisatawan, makan, minum dan kebutuhan lain,’’ jelas Rendra.
Selain wisata pantai, pengelolaan sampah menjadi gas metan di TPA Talangagung juga menarik perhatian tamunya. Menurut Rendra, sampah di lokasi tersebut sudah dikelola untuk menghasilkan gas metan sebagai energi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
‘’Warga setempat bisa memanfaatkan gas itu untuk kebutuhan memasak sebagai pengganti Elpiji,’’ tambahnya.
Selain wisata pantai, pengelolaan sampah menjadi gas metan di TPA Talangagung juga menarik perhatian tamunya. Menurut Rendra, sampah di lokasi tersebut sudah dikelola untuk menghasilkan gas metan sebagai energi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
‘’Warga setempat bisa memanfaatkan gas itu untuk kebutuhan memasak sebagai pengganti Elpiji,’’ tambahnya.
Tanggal  : 15 Mei 2016
Sumber  : klikapa.com