Perum Perhutani menggandeng Universitas Negeri Papua (Unipa) untuk penyusunan studi kelayakan (feasibility study) proyek dan studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pembangunan pabrik sagu di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Pabrik ini dibangun untuk mengatasi tingginya harga bahan makanan pokok warga Papua tersebut.
Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, rencananya pabrik sagu di Sorong berkapasitas produksi 100 ton perhari. “Selama ini di Papua belum ada pabrik sagu dan harga sagu di Papua mencapai Rp 18,000 per kg, lebih mahal daripada harga di luar Papua yaitu Rp9.000 per kg,”ungkapnya dalam keterangan tertulis kemarin.
Bambang mengatakan, untuk memenuhi ketersedian bahan baku pabrik sagu, Perum Perhutani akan menggandeng masyarakat lokal agar pasokan bahan baku pembuatan sagu terjamin. Selain itu, bahan baku sagu juga akan diperoleh dari penanaman pohon sagu yang dilakukan sendiri oleh Perum Perhutani. (mfaizal)
SINDO, 10 Agustus 2012, Hal. 19