KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu berkomitmen menjaga hutan milik daerah agar terus hijau dan tetap lestari dengan reboisasi. Pada 2015 ini, pemerintahan pimpinan Wali Kota Eddy Rumpoko ini menyiapkan dana reboisasi (penghijauan) pembelian bibit pohon sebesar Rp 150 juta.
Anggaran itu untuk penghijauan hutan non-Perhutani, terutama areal yang digunakan masyarakat lewat Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Bibit pohon yang hendak dibeli untuk penghijauan adalah pinus, sengon, dan jabon.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu, ada kurang lebih 50 hektare lahan hutan milik daerah yang membutuhkan penanaman. Lahan hutan seluas 50 hektare tersebut tersebar di empattitik Yakni Desa Gunungsari dan Desa Punten Kecamatan Bumiaji. Dua lainnya adalah Desa Tlekung Kecamatan Junrejo dan Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Batu.
“Kita siapkan anggaran untuk penghijauan hutan. Agar hutan tetap hijau lestari. Itu bantuan bibit,” kata Heru Waskito, Kabid Kehutanan dan PedcebunandariDinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu.
Menurutnya, upaya penghijauan hutan di Kota Batu harus dilakukan. Sebab, hutan sebagai penyerap karbondioksida (C02) dan penghasil oksigen (02). Hutan juga area yang bisa menyerap polusi.Hutan penting sebagai penjaga iklimmikro Kota Batu, sehinggaberhawasejukdansegat Iklim dan udara sejuk itu adalah aset tak ternilai dari Kota Batu. Selain itu, upaya tetap melestarikan hutan sebagaibentukmenjaga lingkungan untukgenerasi mendatang.
Sementara itu, Heru Setya Aji selaku koordinator Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-Kota Batu mengatakan, upaya pelestarian hutan sangat perlu dan sangat bermanfaat bagi generasi dan masyarakat setempat
Sebab, hutan bisa membuat suasana dan kondisi Kota Batu tetap hijau. “Kami sangat senang jika hutan dihijaukan. Sebab, akan bisa lebih bermanfaat pada generasi mendatang dan sebagai penghasil oksigen,” kata Heru.
Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Oro-Oro Ombo Maskur Afandi mengatakan, jika hutan di Kota Batu bisa dijadikan hutan wisata, sehingga bisa menambah penghasilan warga sekitar Hutan sebagai cagar alam juga bisa memberikan manfaat lebih bila dikelola dengan baik.
Maskur menambahkan, selama ini hutan yang ada di Kota Batu dibiarkan dan tidak banyak yang ngopeni. Sebaliknya, malah ada yang pohonnya ditebang lalu lahannya disewakan untuklahan pertanian. Dirinya sangat berharap, hutan bisa lebih terawat bila dimanfaatkan dengan baik sebagai hutan wisata.
“Akan bisa menambah perekonomian warga bila dikelola dan dijadikan hutan wisata. Warga juga akan menjaganya ,” kata Maskur.
Suliono, Kepala Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji ini mengatakan, di desanya sudah menyediakan luas lahan 3 hektare untuk dijadikan sebagai hutan wisata. Suliono meyakini, hutan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang ada dikawasanhutan bila menjadi hutan wisata. “Ada tiga hektare lahan hutan yang sudah kami siap jika dijadikan hutan wisata,” kata Suliono (muk/c2/yos)
Sumber : Radar Malang
Tanggal : 12 Januari 2015