Pemuda Karo Adventure Songgon Ramai-ramai Tanam Pakis

MERDEKA.COM (27/04/2017) | Memperingati hari bumi internasional, para pemuda pengelola wisata rafting Kaki Raong (Karo) Adventure, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi melakukan aksi tanam sayur Pakis di kawasan KPH Banyuwangi Barat. Aksi tanam Pakis ini dilakukan oleh lintas generasi di Songgon, mulai dari anak-anak, masyarakat umum dan Forpimka Banyuwangi.
Baim Saputra, salah satu tim Karo Adventure mengatakan aksi tanam Pakis ini dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat. Semua warga Desa Sumberbulu diperbolehkan mencari Pakis jika sudah memasuki masa panen.

Upaya tanam Pakis sudah dilakukan sejak awal tahun 2016. Saat ini sudah ada 5,5 hektare kawasan perhutani yang sudah ditanami Pakis. Baim dan teman-temannya menargetkan bisa menambah lagi 10 hektare untuk penanaman Pakis.

Bukan tanpa alasan, para pemuda Karo Adventure ini ingin masyarakat tidak lagi menambang pasir dan batu di sungai yang menjadi kawasan wisata rafting. “Awalnya prioritas bagi pencari batu dan pasir. Dengan Pakis ini, inginnya agar ada pilihan lain,” ujar Baim usai melakukan tanam Pakis, di kawasan wisata Karo Adventure, Rabu (26/4).

Selain itu, dia berharap agar masyarakat tidak lagi mencari rebung (tunas bambu), agar fungsi resapan air dari bambu bisa membuat debit air di sungai Karo stabil. Sehinga mendukung pariwisata rafting.

Pakis jenis kentang yang ditanam memiliki tekstur lebih lembut bila dimasak daripada Pakis jenis paku yang dijual di pasaran. Sementara harganya bisa sampai dua kali lipat. Pakis biasa satu ikat seharga Rp 1500-2000, sementara Pakis kentang bisa Rp 3500 sampai 4000 per ikatnya.

“Awalnya kami tracking, ketemu Pakis jenis kentang ini. Ada buahnya, seperti kentang yang kecil, itu bisa dimakan juga. Dan tingkat kelunakan pakisnya beda. Lebih enak,” katanya.

Baim dan teman-temannya, melakukan penanaman Pakis bekerjasama dengan masyarakat yang memiliki hak garap kawasan perhutani. Pakis ini, kemudian ditanam di bawah pohon naungan pinus dan dirawat oleh warga sendiri.

“Saat ini sudah ada 2.500 bibit yang kami siapkan. Sebagian dibantu oleh pihak Perhutani,” ujar Baim.

Saat memasuki masa panen, para pemuda Karo Adventure akan melakukan distribusi pemasaran pakis melalui koperasi yang dibangun. “Yang sudah bagi hasil ada 55 KK di Desa sumberbulu. Kemudian target 10 hektare, ada 27 KK yang sudah siap,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) Banyuwangi Barat, Aries Indra Suparta mendukung kegiatan konservasi yang dilakukan para pemuda Karo Adventure. Sebab dari 7 hektare kawasan wisata Karo Adventure, 6 hektare-nya merupakan kawasan KPH Banyuwangi Barat.

Pihak Perhutani, bersedia menyediakan lahannya untuk zona wisata, terutama yang bernilai edukasi. Dari luas 47.400 hektare luas KPH Banyuwangi Barat, yang memasuki wilayah Kecamatan Songgon, Kalipuro, Licin, Sempu, Glenmore dan Kalibaru, sudah ada 14 lokasi wisata bekerjasama dengan perhutani. Salah satunya Karo Adventure.

“Konsepnya Eko wisata. Dan tiap wisata temanya beda-beda. Di sini tanam pakis, kalau di atas (wisata hutan pinus) memberi penamaan jenis pohon. Kemudian perjanjiannya, salah-satunya harus menjaga kelestarian,” ujarnya.

Sumber: merdeka.com

Tanggal: 27 April 2017