Penambahan Fasilitas di Grape Belum Jelas

MADIUN – Kondisi minim fasilitas di Grape tampaknya bakal berlangsung lama. Pasalnya, hingga kini belum ada kejelasan kapan wana wisata di Desa Kresek, Wungu, itu dipoles, meski dinas perindustrian koperasi dan pariwisata (indagkoppar) sudah mengajukan bantuan ke pemkab. ‘’Kami baru mengusulkan bantuan, tapi tidak tahu cairnya kapan,’’ kata Kabid Pariwisata Dinas Indagkoppar Kabupaten Madiun Isbani, kemarin (21/4).

Isbani mengatakan, pihaknya sudah ancang-ancang menambah di area wisata itu. Antara lain, wahana permainan seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan mainan anak lainnya. Selain itu, pavinigisasi dan perbaikan sejumlah fasilitas yang kondisinya saat ini tidak layak. ‘’Seperti ayunan yang sudah rusak, nanti akan kami perbaiki,’’ imbuhnya.

Dia memperkirakan biaya yang dibutuhkan kelak mencapai Rp 30 juta-Rp 40 juta. ‘’Yang jelas, penentuannya nanti ada di PAK (perubahan anggaran keungan, Red). Kalau itu tidak cair, ya terpaksa menunggu tahun depan,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Madiun.

Isbani menambahkan, pengelolaan wana wisata tersebut selama ini menggunakan sistem bagi hasil antara Perhutani dengan dispenda setempat. ‘’Tugas bidang periwisata hanya memberikan bantuan kepada perhutani agar area wisata itu ramai dikunjungi,’’ bebernya sembari menyebut rasio bagi hasil itu 70 berbanding 30.

Diberitakan sebelumnya, Wana Wisata Grape sebenarnya ramai dikunjungi wisatawan. Baik yang berasal dari dalam maupun luar kota. Namun sayangnya, ramainya pengunjung itu tidak dibarengi dengan fasilitas pendukung yang memadai. Sejauh ini, hanya ada wahana alam sungai yang dijadikan andalan objek wisata itu. (tyo/isd)

Sumber : Radar Madiun, Hal. 36
Tanggal : 22 April 2014

Share:
[addtoany]