Pengantar Pengumuman LMCHL – Perhutani Green Pen Award 2014

Nomor            : 109 /006.6/Sekper/Dir
Lampiran       :  1 eksemplar
Perihal           :  Pengumuman LMCHL Perhutani Green Pen Award 2014
        

Kepada Yth  :

PESERTA LOMBA MENULIS CERPEN HUTAN & LINGKUNGAN
PERHUTANI GREEN PEN AWARD 2014
————————————————————————————————————————-

 

Perum Perhutani dengan ini menyampaikan bahwa Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan Perhutani Green Pen Award 2014 Alhamdullilah dapat terselenggara dengan lancar dan sukses. Naskah lomba yang masuk kepada panitia mencapai angka 2.000 judul, berasal dari para peserta Kategori A, Kategori B. dan Kategori C. Pesertanya  berasal dari Aceh hingga Papua. juga  ada beberapa naskah yang dikirimkan dari Malaysia, Hong Kong dan Taiwan, dari mereka Warga Negara Indonesia yang merantau ke Negara tetangga.
Banyaknya animo LMCHL Perhutani Green Pen Award 2014 – untuk kali  pertama  diselenggarakan Perum Perhutani, menunjukkan bahwa  menulis  tentang lingkungan dan hutan mulai banyak diminati. Sebagai penyelenggara, kami berharap, kegiatan ini menjadi bagian dari wujud gerakan moral, intelektual dan budaya  untuk melestarikan eksistensi bumi kita melalui Sastra Hijau.
Bicara tentang sastra, banyak yang menganggap rumit, padahal tidak demikian. Sastra adalah milik kita semua, ada dalam diri kita serta sekitar kita. Semua peristiwa yang terjadi setiap saat adalah ‘kisah’ individu atau massa dalam alam semesta. Hal itu, merupakan raw materials atau bahan mentah untuk menulis  sastra dalam bentuk prosa maupun puisi, tinggal kita memilih cara mengolahnya. Fondasinya adalah bahasa berestetika: bahasa literer  sebagai medium untuk menyajikan narasi.
Memang, bukan hal mudah mengubah kisah nyata menjadi sebuah kisah atau fiksi dalam bentuk cerita pendek (cerpen) yang menarik, karena, untuk menulis cerpen secara benar diperlukan beberapa elemen: plot, setting (waktu dan tempat), sudut pandang, konflik (internal dan eksternal), tokoh/pelaku dan imajinasi. Bicara tentang imajinasi, terkait erat dengan daya kreativitas (mencipta). Seseorang yang sangat kreatif akan melakukan berbagai inovasi dalam mengolah raw materials yang biasa-biasa saja (plain)  menjadi ‘ajaib’ – memukau pembacanya. Apa yang ia lakukan disebut think out side of the box.
Tidak banyak peserta LMCHL Perhutani Green Pen Award 2014 yang menulis cerpen ‘ajaib’. Karena, 60% dari peserta merupakan ‘pengarang baru’ atau ‘baru memulai mengarang’. Hal ini bukan merupakan hal yang buruk. Justru merupakan hal yang baik – pertanda Indonesia akan memiliki banyak pengarang unggul. Untuk menjadi pengarang, khususnya menulis cerpen, perlu mempelajari teknis menulis cerpen secara benar. Selain itu wajib rajin membaca karya-karya bermutu. Ini memerlukan proses panjang dan harus ditekuni dengan kecintaan menulis dan terus menulis.  Juga, rajin membaca  buku tentang manusia dan alam, mengamati lingkungan serta pandai-pandai dan jeli ‘membaca’ perilaku orang  maupun makluk hidup lainnya. Selanjutnya, yang tak kalah penting: mengasah daya imajinasi, empati, simpati dan peka. Dengan demikian akan mampu mengolah peristiwa yang terjadi di sekitar kita menjadi cerita yang menarik dan ditulis dengan kaidah yang benar. Misi dan visi yang terkandung di dalamnya, merawat bumi (hutan dan lingkungan), sampai ke pembacanya untuk dilaksanakan secara meluas dan terus berkesinambangan.
Para pemenang Kategori A dan Kategori B diumumkan pada acara peringatan puncak Hari Jadi Perum Perhutani ke 53 di Manggala Wanabhakti yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani. Khusus untuk Kategori A 50 pemenang harapan tidak bisa didapatkan oleh Dewan Juri karena alas an seperti yang telah tersebut.  Demikian pula Kategori C khusus untuk peserta internal Perhutani belum ada yang memenuhi syarat.
Seluruh nama-nama pemenang, kami sampaikan sebagaimana tertera pada lampiran surat ini. Atas nama penyelenggara, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program Perhutani Green Pen Award 2014. Khususnya,  para guru bahasa Indonesia dan para kepala sekolah yang mendukung siswanya terus menulis dan menulis, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.

       Jakarta, 29 Maret 2014

Hormat kami

 
Naning Pranoto                                                                  Hari Priyanto
Koordinator Dewan Juri                                                     Ketua Penyelenggara PGPA 2014

Share:
[addtoany]