Perawatan Lebih Ekstra, Dua Tahun Hasilkan Tujuh Rusa

Radar Bojonegoro – TIDAK sulit menemukan penangkaran rusa milik KPH Perhutani Parengan yang berada di Kecamatan Malo. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kecamatan Malo. Dari Polsek Malo ke arah barat sekitar dua kilometer (km) sudah sampai.

Sekilas, lokasi tersebut tampak tak menarik untuk dikunjungi. Sebab, lokasi itu memang bukan tempat wisata. Melainkan kantor Asper Perhutani Parengan yang sebagian wilayahnya digunakan untuk penangkaran rusa.

Di dalam penangkaran, rusa-rusa itu terlihat asyik makan rumput. Sebagian di antaranya berlarian. Ketika didekati, rusa-rusa tersebut ada yang menjauh. Tapi, ada juga yang diam saja. “Rusa ini sudah ada sejak pertengahan 2014 lalu,” ujar Mastrab, petugas penangkaran rusa saat ditemui Sabtu (3/1) lalu.

Rusa yang ada di penangkaran tersebut berjumlah 17 ekor. Hewan tersebut tak dicampur dalam satu penangkaran. Melainkan dipisah antara rusa betina dan jantan. lika tidak dipisah, akan membuat rusa bertarung.

Pertarungan tersebut sering kali membuat salah satu rusa meninggal, lika sudah bertarung, rusa tidak akan berhenti sebelum ada yang mati. “Jadi, kami pisah antara betina dan jantan,” tuturnya.

Mastrab menjelaskan, pertarungan tersebut bukan disebabkan antara rusa betina melawan rusa jantan.

Pertarungan tersebut terjadi pada musim kawin. Pada musim kawin, para pejantan berebut betina. “Jadi, pertarungan antara rusa jantan tidak bisa dihindari. Bahkan, beberapa bagian pagar kandang sering rusak,” terangnya.

Musim kawin rusa terjadi mulai November hingga Januari. Agar tetap berkembang biak, rusa tersebut harus dikawinkan. Cara mengawinkannya adalah dengan memasukkan satu rusa jantan ke kandang rusa betina.

Hal itu dilakukan secara bergantian. Jika tidak dilakukan dengan cara demikian, rusa tak akan berkembang biak. Kalau dicampur bisa membuat banyak rusa mati.

Sejak 2014 hingga kini, sudah ada tujuh rusa yang lahir di penangkaran. Rinciannya, 3 ekor pada 2014 dan 4 ekor pada 2015. Awalnya hanya 11 ekor, tambah 7 ekor. “Karena ada yang mati satu, jadi totalnya ada 17 ekor,” jelasnya.

Perawatan rusa tidak sulit. Sama seperti memelihara kambing atau sapi. Cukup diberi makan rumput dan cukup minum air. Namun, memelihara rusa harus lebih berhati-hati.

Sebab, rusa adalah hewan yang sensitif. Sehingga, jika kaget bisa menyebabkan rusa itu mati. Misalnya, kaget karena mendengar suara petasan. “Rusa juga tak boleh stres. Kalau stres pasti mati,” tuturnya.

Petugas Perhutani KPH Parengan Bagian Kelola Lingkungan Darmuka menjelaskan, tujuan penangkaran rusa tersebut untuk melestarikan hewan tersebut. Sebab, rusa adalah hewan langka yang saat ini jarang ditemui di hutan. “Kami ingin populasi rusa semakin banyak Sehingga, hewan ini tidak punah,” imbuhnya.

Sumber : Radar Bojonegoro, hal. 25 & 35
Tanggal : 6 Januari 2016

Share:
[addtoany]