RAKYAT MERDEKA (27/9/2017) | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna pada acara Indonesia FSC Week 2017 di Jakarta mengajak konsumen kayu dan masyarakat untuk peduli kelestarian hutan dengan menggunakan produk-produk berbahan baku berasal dari hutan yang dikelola perusahaan secara bertanggungjawab terhadap lingkungan.
“Untuk itu penting bagi Perhutani terus mendorong perilaku green consumer bisa semakin meluas. Perusahaan-perusahaan kehutanan di Eropa, USA bahkan Afrika Selatan penghasil produk kayu dan kertas telah melakukan hal ini. Sebagai produsen kita berperan memberi edukasi dan mengajak masyarakat global ambil bagian dalam pelestarian lingkungan, khususnya hutan .”katanya.
“Melalui kegiatan Indonesia FSC Week 2017 ini. Perhutani mengajak konsumen, masyarakat juga generasi muda untuk peduli pada kelestarian sumberdaya hutan, mulai dari kesadaran memilih produk-produk ramah lingkungan. Semua bisa dimulai dari diri sendiri atau dan rumah,” imbuhnya.
Sebagai produsen kayu jati terbesar di dunia, kami berkomitmen untuk senantiasa mengelola hutan secara lestari dengan menerapkan kelestarian produksi, kelestarian lingkungan dan sosial. Kami memproduksi bahari baku yang sumbernya dijamin memenuhi standar sustainable forest management untuk melayani konsumen yang semakin sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan,” ujarnya.
“Bahkan pada tahun 1990. Perhutani merupakan perusahaan kehutanan pertama di dunia yang mendapat sertifikat Internasional “Sustainable Forest Management” dari Smartwood Rain Forest Allience, lembaga sertifikasi kehutanan dari Amerika Serikat,” jelasnya.
Sumber: Rakyat Merdeka, hal. 18
Tanggal: 27 September 2017