FOKUSJABAR.COM (23/1/2017) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara kembali membuka obyek wisata alam baru Curug Luhur Cibodas di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kawasan wisata yang menyuguhkan teater alam ini merupakan obyek wisata alam ke 30 yang dibuka untuk umum.
Untuk sampai ke lokasi iir terjun setinggi 20 meter ini, wisatawan harus berjalan dua kilometer dari pos tiket menyusuri rimbunnya hutan pinus. Meski jalan setapak ini sedikit menanjak, namun saat sampai di lokasi curug, lelah dan keringat seketika hilang dimanjakan teater alam nan curug berundak tiga.
Luncuran air dari atas curug mengalir diantara bebatuan raksasa, diapit dua bukit hutan pinus mengajak wisatawan berdiri di surganya negeri dongeng. Fasilitas menara pandang, toilet, mushola, bahkan arena bermain anak membuat wisatawan enggan beranjak pulang.
Administratur KPH Bandung Utara, Wismo Tri Kancono mengungkapkan, penataan kawasan curug mulai dilakukan sejak November 2016. Bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Cibodas, kini curug yang berada di lembah gunung dibuka untuk wisatawan.
“Masyarakat di sini menyebutnya Curug Cibodas, kita tata dengan fasilitas penunjang seperti menara pandang dan arena bermain anak,” kata dia, Senin (23/1/2017).
Sejak soft opening beberapa minggu lalu, lanjut Wismo, sedikitnya 1.000 pengunjung datang dengan hanya merogoh kocek membeli tiket rata-rata Rp5.000. Penghasilan dari penjualan tiket masuk pun dibagi dua dengan warga sekitar yang tergabung dalam LMDH Desa Suntenjaya.
“Pada prinsipnya kami ingin hutan tetap terjaga, namun juga membuka pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan dan desa, harga tiket juga murah agar obyek wisata alam ini bisa dikunjungi berbagai kalangan,” katanya.
Wismo menjelaskan, Curug Luhur Cibodas ini merupakan obyek wisata alam baru digarap KPH Bandung Utara, hingga saat ini sedikitnya 30 obyek wisata baru telah dibuka untuk umum.
“Tahun 2016 kita tambah tujuh obyek wisata, sebelumnya ada 23 obyek wisata di kawasan hutan Bandung Utara,” jelasnya.
Selain memberi alternatif destinasi wisata alam, pihaknya berharap ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata meningkat dengan adanya lapangan pekerjaan baru selain mengandalkan pertanian dan perkebunan.
“Dalam pengelolaannya, kita kerjasamakan dengan LMDH agar masyarakat juga mengisi fasilitas penunjang seperti kantin dan petugas pemeliharaan,” pungkasnya. (Tri/Yun)
Sumber: fokusjabar.com
Tanggal: 23 Januari 2017