Perhutani Bandung Utara Kembangkan Curug Atstronaut

Dok.Kom-PHT/Bdu/Reni

Dok.Kom-PHT/Bdu/Reni

BANDUNG UTARA, PERHUTANI (15/6/2016) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara menghadirkan Curug Cileat dengan julukan barunya yaitu Curug Atstronaut terletak di Kabupaten Subang, Kecamatan Cisalak, Desa Cibogo. Curug ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya destinasi wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani yang ada di Kabupaten Subang.
Administratur Perum Perhutani Bandung Utara,WIsmo Tri Kancono mengatakan bahwa penamaan AtSTRONAUT mencermimkan fenomena jatuhan air terjun. AtSTRONAUT merupakan kependekan dari Air terjun Sejuta Tetesan Rinai dan Oksigen Natural Untuk Terapi.

Curug AtSTRNAOUT mempunyai ketinggian ± 100 meter dan berada di kawasan Gunung Canggak. Curug AtSTRONAUT yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani, RPH Bukanagara, BKPH Cisalak KPH Bandung Utara.

Tumpahan airnya mencetak satu buah kubangan atau kolam yang cukup besar maka pengunjung bisa bermain air dan beredam di dalamnya. Curug AtSTRONAUT ini terdiri dua buah air terjun yang berdampingan menempel di atas tebing batu, Curug yang satu debit airnya tidak begitu besar sedangkan curug satunya lagi jatuhan airnya deras dan besar.

Dalam perjalanan menuju Curug AtSTRONAUT ini ada tiga buah curug yang bakal ditemui adalah Curug Citorok mempunyai tinggi kira – kira 70 meter. Curug Cimuncang 1 dengan ketinggian kira – kira 80 meter, Cimuncang 2 (Pasir) dengan ketinggian seputar 90 meter.

Panorama yang masih begitu asri dengan pemandangan sawah dan hutan alam, dan track yang lumayan panjang menjadikan nilai lebih untuk para pecinta kegiatan di alam bebas. Karena selain menyuguhkan hal tadi, track ini mempunyai banyak sekali spot yang bisa dilihat.

Paduan tebing dan air terjun yang menawan menjadi pemandangan yang akan menyapa begitu tiba di Curug AtSTRONAUT. Perjalanan menantang saat menempuh Curug AtSTRONAUT akan terbayarkan oleh hembusan anginya yang bersatu dengan percikan air. Jika cuaca sedang bagus, sekilas percikan air tersebut tampak terlihat menyerupai jutaan rinai air yang berkilauan. Berada di dekat Curug AtSTRONAUT akan merasakan balutan air seperti kabut. Tak hanya itu sensasi lain bisa dirasakan saat pengunjung menghirup oksigen yang bersih dan menyegarkan serasa terapi oksigen.
Tiket masuk ke curug yang pengelolaanya dilakukan bersama warga desa hutan tersebut dikenakan seharga Rp 7000 / orang.

Adapun aktifitas yang bisa dilakukan diantaranya, fun hiking, trekking, trail running, hunting photo, camping, bird watching dan penjelajahan.
Kampung Cibago Desa Mayang terdapat potensi Cultural Tourism dimana kehidupan sehari – hari masyarakat tradisional Sunda masih sangat kental. Perjalanan yang menawarkan banyak kenangan. ( Kom-PHT/Bdu/Reni)

Editor : Dadang K Rizal

Copyright ©2016

Share:
[addtoany]