ANTARABANTEN.COM, LEBAK, (25/8/2016) | Perum Perhutani Banten mendorong petani yang mengelola hutan meningkatkan produksi pangan karena merupakan program Nawacita Presiden Joko Widodo.
“Tahun kami membantu petani tanaman jagung seluas 3.000 hektare di Kabupaten Lebak dan Pandeglang,” kata Wakil Kepala Administratur KPH Perum Perhutani Provinsi Banten Angga Prawira di Lebak, Rabu.
Pengembangan tanaman jagung tersebut dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas jagung sebab permintaan pasar untuk komoditas jagung cenderung meningkatkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
Selain itu juga produksi jagung mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Karena itu, pihaknya bersama petani yang tergabung Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMHD) membudidayakan tanaman jagung.
“Kami menargetkan kebutuhan jagung untuk pasar lokal dapat dipenuhi oleh petani,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah LMHD di Provinsi Banten tercatat 240 desa dengan anggota sebanyak 168 ribu.
Mereka memanfaatkan hutan Perum Perhutani dengan menanam aneka tanaman jagung dan padi huma dengan cara tumpang sari.
Biasanya, tumpang sari itu pada tanam ke I dan II di lahan Perum Perhutani tersebut.
Selama ini, mereka petani dapat meningkatkan pendapatan ekonomi juga kesejahteraan mereka.
“Kami minta petani memanfaatkan lahan-lahan Perum Perhutani guna mendukung ketahanan pangan,” ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, Perum Perhutani juga mengoptimalkan pembinaan terhadap petani komoditas kopi, cengkeh dan gula aren.
Bahkan, mereka diantaranya berhasil mengembangkan kerajinan produksi gula aren bentuk cetak dan lembut jenis gula semut.
Produksi gula aren itu, kata dia, mampu memasok kebutuhan pasar Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Selain itu juga produksi gula aren menembus pasar mancanegara.
“Kami terus membina kelompok tani itu dalam upaya membantu program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” katanya.
Sementara itu, sejumlah LMHD di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka sangat terbantu dengan pemanfaatan lahan Perum Perhutani untuk mengembangkan budidaya tanaman jagung dan padi huma.
Pengembangan tanaman tersebut untuk melakukan tanam tumpang sari sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan juga pendapatan ekonomi keluarga.
“Kami selama setahun tidak membeli beras karena hasil tanam tumpang sari Perum Perhutani melimpah,” kata Maman (45) seorang anggota LMHD Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak.