KEDIRI, PERHUTANI (9/1) | Direktur Keuangan Perhutani, Morgan SL. Batu bersama Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH), Heru Siswanto mengadakan acara kunjungan kerja ke KPH Kediri dalam rangka pemetaan sistem pembayaran kepada tenaga kerja Perum Perhutani pada hari Jumat. Adminitratur Perhutani Rayon II dan Rayon III, Perwakilan Mandor Sadap, tenaga kerja Penyadap wilayah Kediri kurang lebih 200 Orang hadir pada acara tersebut, sekaligus mendengarkan sosialisasi sistem pembayaran non-tunai kepada pekerja hutan bidang sadapan, tanaman dan tebangan di Resort Pemangkuan Hutan(RPH) Bajulan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan(BKPH) Pace Kesatuan Pemangkuan Hutan( KPH) Kediri.
Direktur Keuangan, Morgan SL. Batu mengatakan bahwa untuk kedepannya Asper tidak perlu membayar tenaga sadapan maupun tebangan dengan cara membawa uang kontan tapi dengan cara kerja sama dengan BRI terdekat. “Jadi asper hanya menyetor daftar pekerja dan perolehannya sehingga yang membagi uangnya BRI dan tenaga kerja di bukakan rekening masing-masing. Pembayaran dengan cara ini meringankan beban kita termasuk hemat waktu sehingga mestinya waktu untuk membayar tenaga tapi bisa digunakan pekerjaan yang lain” demikian Morgan menambahkan.
Pada tahun 2014 pencapaian produksi Getah pinus 98,8% dan kayu 105,7% dan pencapaian ini Divre Jatim unggul. Tahun 2015 Divre Jatim diharapkan lebih unggul lagi. Direktur Pengelolaan Sumberdaya Hutan (PSDH), Heru Siswanto mengatakan bahwa: “Tahun 2014 sejarah Perhutani Jawa Timur akan kembali seperti jaman tahun Sembilan puluhan pada saat evaluasi korporat produksi bisa tercapai tanaman juga baik dan keamanan bisa ditekan sampai 31%”. Divre Jatim saat ini mempunyai tenaga kerja lapangan kurang lebih 22.000 orang, sehingga perlu cara pembayaran yang cepat dan tidak menyulitkan Asper dan Mandor. (Kom-PHT/Kdr/Jufri)
Editor : Soe
@copyright 2015