ANTARANEWS.COM (15/2/2018) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar “Rimbawan Menyapa Siswa” dengan mengundang para siswa dari Tim Kreatif Pokja Adiwiyata SLTP guna memberikan pesan-pesan moral menjaga kelestarian hutan, pada 19 Februari
Administratur KPH Bojonegoro Daniel Budi Cahyono, di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan kegiatan “Rimbawan Menyapa Siswa” yang akan digelar dengan tema “Edu-Tainment Seminar “Cinta Hutan Cara keren Jadi Remaja” merupakan kegiatan terkait kelestarian hutan ketiga kalinya.
Dalam kegiatan kali ini, lanjut dia didampingi Manajer Bisnis KPH Ahmad Yani, didukung 17 lembaga pendidikan SLTP yang tergabung dalam Tim Kreatif Pokja Adiwiyata.
Sebelumnya dalam dua kali kegiatan “Rimbawan Menyapa Siswa” yang diisi dengan dialog interaktif dan hiburan dihadiri kalangan pelajar SLTA.
“Kegiatan “Rimbawan Menyapa Siswa” yang ketiga ini akan dihadiri 350 pelajar dari 17 lembaga SLTP yang masuk sekolah adiwiyata,” kata dia menegaskan.
Selain itu, lanjut dia, sekitar 50 guru dari 17 lembaga SLTP di daerahnya termasuk SMPN 1 juga Kepala Dinas Pendidikan Hanafi dan Kepala Disbudpar Amir Syahid, akan hadir dalam kegiatan “Rimbawan Menyapa Siswa”.
Menurut dia, program KPH “Rimbawan Menyapa Siswa” sejalan dengan program Pokja Adiwiyata yaitu para siswa harus ikut menjaga kelestarian hutan.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan yang akan dilakukan bersifat pendidikan dengan dialog interaktif terkait kelestarian hutan.
“Kegiatan ini sebagai upaya mendorong langkah kongkrit menumbuhkan rasa cinta alam di kalangan generasi muda,” ucapnya menegaskan.
Selain itu kegiatan juga akan diisi dengan hiburan Alaska Band dengan didukung tujuh “Duta Hutan Lestari” yaitu Agna Apsadifia Solechah , Tikha Marantia, Lintang, Riska, Lia, Dimas dan Hasni.
“Tujuh “Duta Hutan Lestari” merupakan pemenang “Sylva Swara “Youth Singing Contest” yang digelar beberapa waktu lalu,” ucap Ahmad Yani.
Ia menambahkan undangan para siswa yang hadir dalam kegiatan itu akan memperoleh bibit pohon nangka yang bisa ditanam di halaman atau pekarangan rumahnya masing-masing.
“Kalau memang siswa tidak memiliki tanah sendiri bisa diberikan kepada temannya atau tetangganya yang bersedia menanam bibit nangka yang dibagikan secara gratis,” ucapnya menambahkan.
Sumber : antaranews.com
Tanggal : 15 Februari 2018